Minggu
11 Mei 2025 | 3 : 22

Wabup Marhaen: 32 Persen PDRB Kita dari Sektor Pertanian

pdip-jarim-marhaen-pupuk-phonska

NGANJUK – Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi berharap, di Kabupaten Nganjuk tidak hanya mewujudkan ketahanan pangan, namun harus berdaulat dalam pangan. Karena itu, Marhaen menyebut peran penting pupuk harus baik dan berimbang, agar menghasilkan tanaman yang baik pula.

Dengan tanaman baik dan hasil melimpah maka, kata Marhaen, hasil tanaman pangan tersebut tidak hanya dikonsumsi orang Nganjuk. Tapi juga bisa dijual di luar Kabupaten Nganjuk, demi kemakmuran petani Nganjuk.

“Perlu diketahui, 32 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kita disumbang dari sektor pertanian,” kata Marhaen.

Hal ini disampaikan Marhaen Djumadi saat membuka acara Temu Kios dan Launching Phonska Plus oleh PT. Petrokimia Gresik di Gedung Wanita Nganjuk, kemarin.

Temu Kios tersebut dihadiri antara lain legislator DPR RI dari PDI Perjuangan Ir Mindo Sianipar, perwakilan dari PT Petrokimia Gresik, Ketua Asosiasi Distributor Pupuk Bersubsidi Kabupaten Nganjuk, dan sekitar 200 kios pupuk bersubsidi.

Dia pun menegaskan, pupuk yang baik dan berimbang adalah penentu hasil produksi pertanian.

“Apabila perlu, Nganjuk bisa ditambah kuota pupuk bersubsidinya, mumpung disini ada Bang Mindo Sianipar Ketua Komisi IV DPR RI, biar nanti bisa disampaikan kepada Menteri Pertanian,” ujar Marhaen.

Dengan adanya kemitraan PT. Petrokimia Gresik di Nganjuk Wabup Marhaen berharap agar bahan baku kemitraan bisa digali dari potensi Nganjuk. Karena Kabupaten Nganjuk memilki slogan, Cinta Nganjuk, Bangga Nganjuk, Beli Produk Nganjuk.

Usai memberi sambutan, Marhaen bersama Ir Mindo Sianipar dan perwakilan PT Petro Kimia Gresik melaunching pupuk Phonska Plus kemasan 5 Kg di Kabupaten Nganjuk.

Pada kesempatan yang sama Ketua Asosiasi Distributor Pupuk Bersubsidi Kabupaten Nganjuk Hadi Siswanto SE mengatakan, berdasarkan data di PT Petrokimia Gresik target penjualan di Nganjuk mencapai 100 persen.

Artinya, petani kita telah menggunakan saprodi (Sarana Produksi) dalam hal ini penggunaan pupuknya telah berimbang, sesuai kebutuhan tanah dan tanamanya.

Temu kios awal tahun 2019 selain sebagai evaluasi tahun 2018 juga membahas program kerja ditahun 2019,  dan mensinergikan program–program pemerintah daerah.

Kios pupuk bersubsidi merupakan partner pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan dan memberikan hak petani. Untuk itu harus ada sinkronisasi antara kios dan program daerah, dan lebih tepatnya adalah Nyawiji. (endyk)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Puan: PUIC Panggung Strategis Hidupkan Kembali Semangat Bandung

JAKARTA – DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau ...
UMKM

Pentingnya Persus Koperasi Simpan Pinjam untuk Mencegah Gagal Bayar

MAGETAN – Wakil Ketua DPRD Magetan, Suyatno menghadiri sosialisasi Peraturan Khusus (Persus) yang diselenggarakan ...
SEMENTARA ITU...

Mas Dhito Lanjutkan Pembangunan Jalan Menuju Kawah Kelud Kediri

KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri tahun ini melanjutkan pekerjaan pembangunan jalan menuju kawah Gunung Kelud. ...
KRONIK

Bupati Lukman Tinjau Normalisasi Drainase di Demangan, Demi Kenyamanan Masyarakat

BANGKALAN – Untuk mengantisipasi potensi banjir saat musim hujan, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, meninjau langsung ...
LEGISLATIF

10 dari 476 SD Negeri di Ngawi Bakal Dilebur

NGAWI – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Ngawi, Bambang Sri Saloko mendukung upaya Dinas Pendidikan dan ...
UMKM

Asa Wiraswasta Warga Sumursongo Tumbuh dapat Mesin Cetak Paving dari Rita Haryati

MAGETAN – Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Rita Haryati menghadiri acara selamatan dan tasyakuran warga Desa ...