Selasa
26 November 2024 | 12 : 33

Didoakan Kiai se-Madura, Puti: Kami Lebih Mantap Memenangkan Pilgub Jatim

pdip-jatim-doa-bersama-kiai-madura1

SAMPANG – Dua hari jelang hari tenang coblosan Pilgub Jatim, para kiai se-Madura makin memantapkan dukungan bagi pasangan Cagub-cawagub Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.

Mereka mendoakan pasangan nomor urut 2 ini memenangkan Pilgub Jatim dalam pertemuan bertajuk ‘Doa Bersama untuk Kemenangan Gus Ipul-Puti’ di Ponpes Al Ihsan, Jrangoan, Omben, Sampang, Jumat (22/6/2018) malam.

Silaturahmi di aula Ponpes Al Ihsan ini tak hanya dihadiri para kiai berpengaruh di Pulau Madura, namun juga dihadiri ratusan santri serta warga sekitar ponpes.

Mereka menyatakan siap menyukseskan pilkada dengan mendatangi TPS. Mereka pun siap memilih pasangan nomor urut 2.

Pertemuan yang berlangsung sekitar 90 menit itu dihadiri Cawagub Puti Guntur Soekarno yang didampingi Wakil Sekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah. Sementara Gus Ipul yang sedang ada acara di Lamongan menyampaikan salam dan pesan melalui teleconference.

Para kiai yang hadir, di antaranya tuan rumah KH Mahrus Abdul Malik, Rais Syuriah PCNU Sampang KH Syafiudin Abdul Wahid; Ketua MUI Pamekasan KH Ali Rahbini, KH Abdul Muhaimin Maki, KH Djazuli Nur, dan KH Bukhori Maksum, serta KH Nurudin Abdurrahman, dan kiai serta ulama sepuh yang lain.

Satu persatu kiai sepuh berdoa secara bergantian demi kesuksesan Gus Ipul-Mbak Puti dalam Pilgub Jatim nanti. “Bukan kampanye, malam ini kita berdoa bersama untuk Gus Ipul-Mbak Puti agar diberi kemenangan,” kata KH Nurudin Abdurrahman.

Saat memberi sambutan, Puti Guntur mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan para kiai Madura. Puti menyebut, dukungan mereka merupakan tambahan energi bagi dirinya dan Gus Ipul untuk memenangkan Pilkada Jatim.

“Meski pertemuan ini mendadak, tapi cukup membuat kami lebih mantap dalam melangkah untuk memenangkan Pilgub Jatim,” kata Puti.

Cucu Bung Karno ini juga menyampaikan, pencalonannya di Pilgub Jatim untuk mendampingi Gus Ipul ini dia khidmati karena telah ada benang merah sejarah yang telah ditorehkan Bung Karno dengan ulama-ulama pendiri NU. Seperti KH Wahid Hasyim, KH Wahab Hasbullah, serta KH Hasyim Asy’ari.

Menurut Puti, Bung Karno adalah sosok yang selalu menempatkan ulama dan kiai dalam setiap keputusannya.

Dia juga menganggap pencalonannya ini merupakan takdir yang harus dijalani, yakni mengabdi lebih luas lagi untuk masyarakat Jatim dan mendampingi Gus Ipul yang merupakan seorang cicit pendiri NU.

“Untuk itu saya memohon doa dan restu dari para kiai dan ulama agar apa yang kami cita-citakan terwujud. Bukan untuk kekuasaan tetapi lebih kepada pelayanan untuk masyarakat Jatim, sebagai pengabdian kepada masyarakat Jatim dan penyambung lidah rakyat Jatim,” ucap Puti. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...