NUSA DUA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin doa bersama untuk korban bencana gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh, acara Sosialisasi Program Tax Amnesty periode kedua, di Pecatu Hall Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Rabu (7/12/2016) sore.
“Pada kesempatan yang baik ini marilah kita memanjatkan doa untuk seluruh masyarakat Aceh, khususnya warga di Kabupaten Pidie Jaya. Semoga tetap tawakal, tetap kuat untuk bangkit kembali, dan membangun hari esok,” ucap Presiden Jokowi.
Sebagaimana diberitakan, gempa bumi tektonik terjadi Rabu (7/12/2016) sekitar pukul 05. 03 WIB dengan kekuatan magnitude 6,4 Skala Richter (SR). Pusat gempa bumi terletak pada 5,19 LU dan 96,36 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km.
Menurut Jokowi, warga Pidie Jaya tidak sendirian menghadapi cobaan ini, karena para pengusaha yang hadir dalam acara tersebut juga akan mendukung dengan doa.
Jokowi berjanji akan mengikuti terus perkembangan dari penanganan korban gempa di Pidie Jaya. Untuk itu, dia telah mengirimkan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki ke Aceh untuk memantau langsung penanganan korban gempa.
“Tadi pagi, saya sudah mendapatkan laporan, dan saya sudah perintahkan seluruh aparat untuk bergerak sesuai dengan otoritasnya,” ujarnya.
Selain menyosialisasikan program pengampunan pajak, selama di Bali Jokowi membuka Bali Democracy Forum IX.
Presiden ke-7 RI ini menegaskan, akan mengunjungi daerah yang terkena musibah gempa. Namun dia belum bisa memastikan kapan akan berkunjung ke Kabupaten Pidie Jaya.
“Baru dipersiapkan, waktunya saya belum tahu. Saya tidak mau datang kesana justru mengganggu proses evakuasi yang ada. Tapi yang jelas saya akan kesana,” tegasnya.
Selain Kepala Staf Kepresidenan, dirinya sudah memerintahkan Panglima TNI, Menteri Kesehatan, dan juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar terjun ke lokasi terjadinya gempa bumi tektonik itu.
“Karena setiap jam yang saya ikuti memang korbannya terus bertambah,” ujarnya.
Jokowi menambahkan, tidak ingin mengganggu proses evakuasi yang sudah dia perintahkan, agar itu berjalan terlebih dahulu. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS