SURABAYA – Kota Surabaya kembali menegaskan posisinya sebagai barometer inovasi politik kerakyatan di Indonesia. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) resmi meluncurkan Balai Kreasi MPP (Media Pintar Perjuangan) di Kantor DPC PDIP Kota Surabaya.
Program ini bukan sekadar pusat pelatihan, tetapi laboratorium digital ekonomi rakyat berbasis ideologi Trisakti Bung Karno, dan kini ditetapkan sebagai model nasional pemberdayaan UMKM di era transformasi digital.
Peresmian itu dilakukan oleh Darmadi Durianto, Ketua DPP PDIP Bidang Industri, Perdagangan, BUMN, dan Investasi.
“Balai Kreasi MPP bukan hanya ruang belajar, tapi inkubator ekonomi rakyat. Di sini UMKM akan didampingi, diberi akses permodalan, pasar, dan pelatihan digital. Kita ingin rakyat kreatif, inovatif, dan mandiri,” ujar Darmadi, dikutip dari radarsurabaya.
Dia menekankan, Balai Kreasi MPP harus menjadi “laboratorium Trisakti” yang menghadirkan praktik nyata ajaran Bung Karno. Ajaran yang dimaksud itu adalah berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
“Surabaya ini paling siap, paling progresif. Literasi digitalnya kuat, kadernya aktif, jajaran DPC dan Wakil Wali Kota yang begitu responsif terhadap ekonomi kreatif dan ekonomi rakyat. Tapi ini juga jadi tanggung jawab besar. Kalau sudah jadi pilot project, tidak boleh main-main,” tegas Darmadi.
Balai Kreasi MPP dirancang sebagai pusat kolaborasi antara pelaku UMKM, komunitas kreatif, akademisi, dan pemerintah kota. Fungsinya tidak hanya melatih, tapi juga menghubungkan produk rakyat dengan pasar digital nasional.
Di tahap berikutnya, model Balai Kreasi MPP Surabaya akan direplikasi di seluruh Indonesia dengan format distribution center, di mana setiap DPC PDIP menjadi pusat distribusi produk rakyat berbasis gotong royong.
“Model bisnisnya seperti pusat distribusi. Setiap DPC akan menjadi titik distribusi ekonomi rakyat berbasis gotong royong,” ujar Darmadi.
Sementara itu, Plt Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Yordan M. Bataragoa, menyebut kepercayaan DPP menjadikan Surabaya sebagai pilot project nasional adalah sebuah amanah besar. Ia memastikan, UMKM yang tampil di Balai Kreasi telah melalui kurasi ketat dan akan dipasarkan melalui etalase fisik dan katalog digital.
“Kami bersyukur, tapi juga sadar ini tanggung jawab besar. Surabaya harus bisa menunjukkan praktik terbaik dalam pemberdayaan UMKM. Kalau kita ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka tidak boleh tidak, UMKM harus kita berdayakan,” kata Yordan.
Di sisi lain, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengapresiasi langkah PDIP yang tidak hanya bergerak dalam politik, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi rakyat.
“Balai Kreasi MPP ini bukan sekadar tempat pameran produk, tapi wadah pembinaan. Saya sudah ajak anak muda dan influencer Surabaya untuk bantu promosi produk UMKM di media sosial,” ujarnya.
Menurut Armuji, inisiatif ini membuktikan bahwa politik gotong royong bisa menjadi solusi konkret dalam membangkitkan ekonomi rakyat.
“PDIP membuktikan kepedulian terhadap ekonomi rakyat. Ini contoh nyata gotong royong membangkitkan ekonomi dari bawah,” pungkasnya. (red)