BANGKALAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan memberangkat kontingen Palang Merah Remaja (PMR) Bangkalan yang akan mengikuti Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) PMR X PMI Jawa Timur yang akan berlangsung di Gresik pada 17-21 September 2025.
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, melepas langsung 46 pelajar dari berbagai sekolah di Bangkalan – 13 peserta tingkat Mula, 18 Madya, dan 16 Wira.
“Teman-teman yang ikut Jumbara ini nantinya, setelah kembali ke Bangkalan, bisa menjadi teladan,” ujar Lukman saat acara pemberangkatan peserta Jumbara di Pendopo Agung Bangkalan, Selasa (16/9/2025).
BACA JUGA: Bupati Lukman Lepas Kafilah MTQ, Siapkan Penghargaan untuk Peserta Berprestasi
“Mengajak teman-temannya, keluarganya dan lingkungannya untuk bersama-sama peduli pada kemanusiaan. Itu yang paling penting,” lanjut politisi PDI Perjuangan ini.
Lukman menambahkan, keikutsertaan Bangkalan bukan sekadar partisipasi, melainkan juga proses pembentukan karakter generasi muda yang peduli.
“Ke depan, kami berharap Bangkalan bisa menjadi tuan rumah Jumbara. Dengan begitu, kita bisa mengenalkan Bangkalan sekaligus membangun semangat kemanusiaan yang lebih luas,” terangnya.
Sementara Miftahol, orangtua Tasya Kamila, salah satu peserta Jumbara, menceritakan bahwa anaknya dua bulan penuh mengisi harinya dengan latihan.
BACA JUGA: Puluhan Pelajar Ponorogo Ikut Jumbara, Bupati Sugiri Angkat Bicara
Pagi maupun sore, gadis muda asal Bangkalan itu membiasakan dirinya berdisiplin, menyesuaikan jadwal belajar di madrasah dengan agenda latihan demi membawa nama baik daerahnya.
“Kalau pagi itu biasanya pas hari libur, kalau hari biasa latihan sore, jam 4 atau jam 2 sampai selesai. Bahkan kadang harus izin dari kegiatan madrasah. Tapi memang semua dilakukan dengan fokus,” ujar Miftahol.
Ia menuturkan, awalnya Tasya masih bingung dengan kegiatan PMI. Berkat bimbingan dan pelatihan rutin dari PMI Bangkalan, Tasya mulai beradaptasi dan memahami esensi dari kegiatan kemanusiaan.
“Alhamdulillah, sekarang sudah mulai paham. Yang terpenting, kegiatan ini sangat positif karena melatih anak-anak sejak dini untuk peduli pada kemanusiaan,” jelasnya. (hzm/set)