BLITAR – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Blitar, Suratun Nasikhah mengajak masyarakat Kecamatan Garum untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana erupsi Gunung Kelud.
Ajakan itu dia sampaikan saat menggelar kegiatan sosialisasi mitigasi bencana bersama BPBD Kabupaten Blitar di Balai Desa Karangrejo, Rabu lalu.
Acara itu dihadiri beragam unsur masyarakat, mulai dari pengurus PAC Muslimat NU Garum, kader Fatayat NU, tokoh umat Hindu, perwakilan desa, Ketua Gapoktan Garum, relawan tanggap bencana, hingga warga dari sejumlah desa di wilayah rawan bencana.
Politisi perempuan yang akrab disapa Nasikhah tersebut menegaskan bahwa mitigasi bencana harus menjadi perhatian bersama, mengingat Kecamatan Garum masuk dalam zona 1, 2, dan 3 yang berisiko tinggi terhadap dampak erupsi Gunung Kelud.
Untuk itu, dia mendorong seluruh peserta tidak hanya memahami materi yang disampaikan, tapi juga menyebarkannya kepada keluarga dan lingkungan sekitar.
“Kita harus mempersiapkan diri sebelum bencana datang. Walaupun kita berharap bencana itu tidak terjadi, kesiapsiagaan adalah langkah penting untuk melindungi diri dan keluarga. Oleh sebab itu, informasi ini harus diteruskan, baik di lingkungan organisasi maupun di desa masing-masing,” tutur Nasikhah, sebagaimana keterangannya kepada tim media ini, Sabtu (9/8/2025).

Dia juga menyoroti pentingnya membangun jaringan komunikasi yang efektif antarwarga, aparat desa, dan relawan, agar respon cepat bisa dilakukan jika terjadi situasi darurat. Menurutnya, kesiapan bukan hanya soal peralatan atau logistik, tapi juga pengetahuan dan koordinasi yang terlatih.
“Kerja sama lintas elemen menjadi kunci. Ketika semua pihak memahami peran masing-masing, penanganan bencana akan lebih terarah dan korban jiwa dapat diminimalkan,” tuturnya.
Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bertyyanto menyatakan bahwa edukasi mitigasi bencana merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi bencana alam, seperti erupsi gunung berapi, tanah longsor, angin kencang, hujan lebat dan lainnya.
Dia berharap, pengetahuan yang diberikan dapat menjadi bekal warga dalam mengambil langkah cepat dan tepat saat menghadapi situasi darurat. “Semakin masyarakat paham, semakin kecil risiko yang kita hadapi,” ujarnya.
Sebagai informasi, dalam kegiatan sosialisasi ini turut menghadirkan perwakilan dari ESDM Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Kelud Kediri.
Mereka memaparkan kondisi terkini Gunung Kelud, mekanisme sistem peringatan dini, serta langkah-langkah penyelamatan jika terjadi erupsi. (arif/pr)