Rabu
21 Mei 2025 | 11 : 03

Polemik Soal Pakaian Seragam Partai

apkv2wbma5yrb5sxciei_copy_855x548
Artis Angel Karamoy dalam acara fashion show bertajuk kampanye dan atribut milenial di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (20/9/2018). foto: kumparan.com

SETAHUN setelah Sukarno dan beberapa temannya mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927, timbul polemik. Gara-garanya, Bung Karno mengusulkan perlunya pakaian seragam bagi anggota partai.

“Cukup dengan baju lengan pendek dan pantalon,”  kata Sukarno seperti ditulis Cindy Adams dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.

Setelan hem dengan pantalon atau celana panjang se-mata kaki terbilang modern di zaman itu.

Dengan setelan pakaian seperti itu, kata Sukarno, supaya anggota partai kelihatan gagah. “Kita harus
berpakaian yang pantas dan kelihatan sebagai pemimpin.”

Dengan setelan seperti itu pula, tegas Sukarno, “Mari kita tunjukan bahwa kita sama
progresif dengan orang Belanda. Kita harus tegak sama tinggi dengan mereka. Kita harus memakai pakaian
modern.”

Namun usulan Sukarno menuai pro-kontra. “Usulku ini menimbulkan
polemik yang hebat.”

Bersarung Tanpa Sandal

Diceritakan Sukarno, seorang wakil yang setia dari Tegal berdiri dan menyatakan, seragam tersebut tidak sesuai dengan kepribadian nasional.

“Seharusnya kita memakai sarung tanpa sepatu atau sandal. Hendaklah kita kelihatan
seperti orang-orang revolusioner sebagaimana kita seharusnya.”

Pernyataan itu dibantah Sukarno. Soal mengaitkan kebiasaan berpakaian rakyat kala itu dengan sikap revolusioner.

“Aku tidak setuju. Banyak orang yang kaki ayam (telanjang kaki, red), akan tetapi mereka bukan orang yang revolusioner.”

“Banyak orang yang berpangkat tinggi memakai sarung, tapi mereka bekerja dengan sepenuh hati untuk kolonialis.”

“Yang menandakan seseorang itu
revolusioner adalah bakti yang telah ditunaikannya dalam perjuangan.” (hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Bupati Sugiri Kukuhkan Ribuan Penghafal Al-Qur’an, Berharap Tumbuh Generasi Berkualitas

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengukuhkan ribuan pelajar hafidz. Mereka adalah pelajar SMP ...
LEGISLATIF

Hadapi Krisis, Kanang Serukan Semangat Gotong Royong kepada Rakyat

NGAWI – Anggota DPR RI/MPR RI Ir. Budi Sulistyono atau yang akrab disapa Kanang, menggelar sosialisasi Empat Pilar ...
SEMENTARA ITU...

Wabup Resmi Pimpin KONI Kabupaten Blitar, Bupati Rijanto: Momen Penting Tingkatkan Prestasi Olahraga

BLITAR – Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah, resmi dilantik sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional ...
LEGISLATIF

Jelang Idul Adha, Erma Ingatkan Pentingnya Perlindungan Ekonomi Peternak

SURABAYA – Menjelang Hari Raya Idul Adha, anggota Komisi B yang juga Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa ...
KRONIK

Diskusi 27 Tahun Reformasi, Abidin Fikri Tegaskan Pendidikan Rakyat untuk Memutus Kemiskinan

JAKARTA – Yayasan 98 Peduli menggelar diskusi bertajuk Pendidikan Kerakyatan dalam Pengentasan Kemiskinan di DPP ...
ROMANTIKA

Polemik Soal Pakaian Seragam Partai

SETAHUN setelah Sukarno dan beberapa temannya mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927, timbul ...