SITUBONDO – Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo membantah isu yang beredar terkait insentif untuk guru ngaji. Lewat akun media sosialnya sosialnya Bupati yang kerap dipanggil Mas Rio itu mengatakan tidak benar isu insentif guru ngaji tidak cair.
“Itu hoax. Fitnah yang tak jelas ujungnya. Justru sekarang kami sedang melakukan verifikasi dan mendata ulang agar penerima insentif guru ngaji disesuaikan dengan ketentuan. Karena banyak sekali data guru ngaji yang tidak sesuai dan fiktif. Ada yang tidak punya santri,” kata Mas Rio, Selasa (18/3/2025).
Dihubungi secara terpisah, Mas Rio yang sedang berada diperjalanan menuju pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan bahwa dirinya adalah produk guru ngaji.
“Guru ngaji itu adalah guru tolang. Guru pertama yang mengajar pertama kali huruf hijaiyah Alif, Ba, Ta, Tsa. Artinya kontribusi guru ngaji sangat besar dalam mendidik masyarakat tidak hanya persoalan agama tapi juga karakter,” ujar Mas Rio
“Tidak mungkin lah saya mengenyampingkan peranan guru ngaji. Minggu depan verifikasi guru ngaji sudah selesai. Dan langsung saya bagikan agar guru-guru ngaji yang benar-benar ikhlas ini,” katanya.
Masih menurut Mas Rio, tidak bijak kalau dirinya membiarkan guru ngaji yang tidak sesuai dengan ketentuan mendapatkan insentif sementara ada banyak guru ngaji yang benar-benar sesuai ketentuan, benar-benar ihlas, dan bersedia memberikan tenaga dan waktunya untuk santrinya tidak mendapatkan insentif.
“Komitmen Mas Rio dan Mbak Ulfi tidak akan pernah meninggalkan guru ngaji karena itu pesan masyayikh terdahulu dan masyayikh sekarang yang masih ada agar memperhatikan guru ngaji. Insyaallah minggu depan akan dibagikan,” lanjut Mas Rio.(isa/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS