MALANG – Rencana revitalisasi koridor Kayutangan Heritage yang diusulkan masuk dalam Rencana Kerja (Renja) 2026, menjadi perhatian DPRD Kota Malang.
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menilai konsep pengembangan kawasan ini perlu lebih digarap secara serius serta melalui kajian menyeluruh.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk memastikan tujuan utama dari pengembangan kawasan heritage tersebut benar-benar terealisasi.
“Ya, nanti kami lihat bersama. Seperti apa alasannya. Kalau memang sekiranya masuk di akal, atau kalau memang itu perlu dilakukan, kemudian ada imbasnya, ada efek dominonya, gak masalah,” kata perempuan yang akrab dengan sapaan Mia ini, Rabu (5/3/2025).
Dia menyampaikan, secara infrastruktur, kondisi koridor Kayutangan Heritage saat ini sudah cukup baik. Ditambah dengan rencana Pemkot Malang untuk merealisasikan kantong parkir terpusat yang terletak di Jalan Basuki Rahmat, pada tahun 2025 ini.
Namun, yang masih menjadi pertanyaan, sambungnya, yaitu konsep utama yang ingin ditonjolkan dalam revitalisasi tersebut.
“Di tahun depan, saya pikir konsepnya saja yang harus digregetkan lagi. Sebenarnya yang kita mau sodorkan itu apa, sih. Kan begitu. Kalau memang mau dibilang Kayutangan Heritage, heritagenya itu apakah memang sudah benar-benar terboosting, atau hanya kulinerinya saja yang di depan,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.
Untuk itu, DPRD Kota Malang menekankan pentingnya mempertegas konsep revitalisasi agar tidak sekadar menjadi proyek pembangunan tanpa arah yang jelas.
“Di baliknya seperti apa pergerakannya, nah itu yang harus kuta lalukan evaluasi dulu sebelum ada revitalisasi,” pungkasnya. (ull/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS