SUMENEP – Program mudik gratis untuk santri yang digagas Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mendapat dukungan dari anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep, Wahyudi.
Menurutnya, program tersebut sangat membantu santri yang hendak pulang dari pondok pesantren (ponpes) ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga.
“Program ini sangat bagus. Saya rasa ini bentuk kepedulian Bapak Fauzi terhadap santri yang berasal dari kepulauan,” ujar Wahyudi di Sumenep, Senin (24/2/2028).
Wahyudi berharap, program mudik gratis untuk santri itu menjadi agenda tahunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Banyak masyarakat Sumenep, tambahnya, yang nyantri di pulau Jawa, seperti di Situbondo, Probolinggo, Mojokerto dan daerah lain.
“Harapan saya program ini tidak hanya tahun ini dilakukan, tapi selama periode kepemimpinan Bapak Fauzi program ini terus dilakukan setiap kali kepulangan santri dari pondok pesantren menjelang bulan Ramadan,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi langkah Bupati Fauzi yang telah menganggarkan program mudik gratis ini di tengah efisiensi anggaran yang cukup luar biasa.
“Saya kira bupati ini luar biasa, karena di tengah-tengah efisiensi anggaran yang luar biasa, masih ada cara mengalokasikan anggaran untuk kepulangan santri tersebut,” tuturnya.
Anggota Komisi III DPRD Sumenep itu juga mengimbau pendamping dan wali santri, agar mendaftarkan santri yang belum terdaftar dalam program mudik gratis ini.
“Harapan saya pendampingnya segera melakukan pendaftaran. Ada berapa santri yang belum terdaftar berikut dengan nama-namanya, agar segera diakomodir oleh Disperkimhub yang sudah dipercaya oleh bupati untuk mengakomodir kepulangan santri yang ada di pondok pesantren,” tuturnya.
Terpisah, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengaku senang karena program mudik gratis yang ia canangkan benar-benar bermanfaat bagi para santri.
“Tentu saja kami senang, gembira jika apa yang kami programkan bisa bermanfaat,” ujar Fauzi.
Fauzi berpesan kepada seluruh santri yang akan menikmati libur Ramadan agar mengamalkan ilmu dan pengalaman selama di pesantren saat kembali ke kampung halaman.
“Jaga almamaternya, amalkan ilmu yang sudah didapatkan selama di pesantren agar Sumenep ini semakin maju,” tandasnya. (hzm/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS