Sabtu
19 April 2025 | 2 : 37

Legislator: Puskesmas di Surabaya Kekurangan Tenaga Medis

pdip-jatim-agustin-poliana-rakerda

pdip-jatim-agustin-poliana-rakerdaSURABAYA – Kebutuhan tenaga medis di puskesmas-puskesmas menjadi salah satu sorotan Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Surabaya. Pasalnya, jumlah tenaga medis di puskesmas dinilai kurang ideal.

Ketua Pansus LKPJ Agustin Poliana mengungkapkan, saat ini tenaga medis di puskesmas berkisar antara 3-4 orang. Sedang jumlah yang ideal, sebutnya, minimal 5 tenaga medis.

“Kurangnya tenaga medis seperti dokter spesialis, perawat, dan bidan ini berdampak pada pelayanan kesehatan. Masyarakat yang datang ke puskesmas akhirnya tidak terlayani secara maksimal,” kata Agustin Poliana, kemarin.

Kebutuhan tenaga medis di puskesmas, jelas Titin, sapaan Agustin Poliana, akan terlihat saat kunjungan pasien membeludak. Oleh karena semua pasien harus dilayani, ujarnya, maka tidak cukup waktu untuk memeriksa kesehatan si pasien secara detail.

“Nah, ini yang jadi perhatian kita, dan harus segera disikapi. Kebutuhan tenaga medis ini tidak bisa ditunda,” ujar legislator yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu.

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis, pansus merekomendasikan agar wali kota berkirim surat ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Intinya, minta persetujuan merekrut tenaga medis profesional dan berpengalaman untuk diangkat sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Perekrutan CPNS tenaga medis, sebut Titin, selain mengisi kekurangan pegawai, juga untuk mengganti PNS yang pensiun. “Kita rekomendasikan wali kota segera berkirim surat ke Men-PANRB, karena kekurangan tenaga medis ini menyangkut pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” jelas Ketua Komisi D ini.

Meski pemerintah pusat saat ini melanjutkan kebijakan moratorium CPNS, tambah dia, peluang untuk perekrutan itu masih besar. Sebab, menyangkut tenaga kesehatan.

Apalagi, lanjut Titin, seperti bidang pendidikan, masalah kesehatan juga jadi program prioritas pemerintahan Wali Kota Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana. Oleh karena itu, pihaknya optimistis wali kota akan menindaklanjuti rekomendasi Pansus LKPJ.

Sementara itu, Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi beberapa waktu lalu mengatakan, moratorium CPNS bersifat terbatas. Karena pemerintah masih tetap membuka penerimaan pegawai khusus untuk tenaga pendidikan, tenaga kesehatan, penegak hukum dan sekolah kedinasan.

“Moratorium ini tetap dikecualikan untuk tenaga pendidikan, tenaga kesehatan, penegak hukum dan sekolah kedinasan. Fokus kita tahun ini lebih kepada penerimaan untuk guru-guru, untuk tenaga-tenaga medis, dan aparat penegak hukum,” kata Yuddy. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Sumrambah Dorong DPRD Jatim dan Undar Terlibat dalam Pengembangan Kampung Adat Segunung

JOMBANG – Pembangunan Kampung Adat Segunung di Desa Segunung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, terus ...
EKSEKUTIF

Penuhi Kebutuhan Telur dan Sayur, Surabaya Gandeng Kota Blitar

SURABAYA – Pemkot Surabaya terus berupaya menekan inflasi. Salah satu langkah konkret yang tengah dilakukan adalah ...
KRONIK

Bupati Sugiri Tinjau Jembatan Ambrol, Juli atau Agustus Bisa Dibangun

PONOROGO – Ambrolnya Jembatan Mingging di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, pada 28 Maret lalu, mendapatkan ...
KABAR CABANG

DPC Tulungagung Terima Kunjungan Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah

TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menerima kunjungan Mahasiswa ...
KRONIK

Konsisten, Banyuwangi 13 Tahun Berturut-turut Raih WTP

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menunjukkan kinerja positif pengelolaan keuangan ...
LEGISLATIF

Puan Maharani Soroti Kekerasan Seksual yang Dilakukan Tenaga Medis

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kekerasan seksual yang diduga dilakukan tenaga medis, khususnya ...