BOJONEGORO – Untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di pasaran, calon Bupati Bojonegoro Teguh Haryono akan menyiapkan Program Bojonegoro Inovatif.
Hal ini disampaikan Teguh Haryono saat berkunjung ke industri kecil pembuatan dompet dan tas yang berbahan kulit di Desa Temu Kecamatan Kanor beberapa hari yang lalu.
Program Bojonegoro Inovatif merupakan salah satu program prioritas yang di peruntukan bagi UMKM maupun pendidikan tinggi.
Bagi UMKM program ini akan memberikan bantuan permodalan dan juga pendampingan yang lebih intensif mulai dari proses produksi barang sampai pemasaran, baik pemasaran konvensional dan digital.
Sementara untuk Perguruan Tinggi maupun mitra strategis, program ini akan memberikan anggaran yang lebih besar untuk riset dan inovasi, agar ada penemuan – penemuan baru.
Dalam kunjungan ini, Teguh Haryono yang berpasangan dengan Farida Hidayati memuji keberadaan industri pembuatan dompet dan tas ini, karena sesuai dengan Visi dan Misi pasangan Teguh – Farida yang ingin membuat industri – industri baru di desa
“Saya katakan luar biasa industri dompet milik mas Saiful Arif ini, industri kecil semacam ini akan saya dorong terus agar semakin besar dan bisa menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak,” ujarnya.
“Dengan Program Bojonegoro Inovatif bisa dimanfaatkan industri kecil ini untuk mendapat bantuan permodalan, pendampingan dan pelatihan untuk pemasaran,” tambahnya.
Sementara itu, pemilik sekaligus perajin dompet dan tas Saiful Arif 40 tahun menyampaikan kegembiraannya atas perhatian dari calon Bupati Bojonegoro Teguh Haryono, yang akan memberikan bantuan permodalan dan pelatihan pemasaran.
“Terimakasih pak Teguh, kami perajin butuh perhatian dari pemerintah, agar usaha saya ini semakin maju dan berkembang,” ungkapnya.
UMKM dompet dan di Desa Temu Kecamatan Kanor ini sudah berusia 25 tahun, saat ini ia hanya menerima pesanan dari rekanan pabrik.
Dalam sebulan Saiful Arif bisa memproduksi dompet dan tas sebanyak 480 biji, berbagai merek dan ukuran. Untuk harga jualnya sendiri sekitar 60 ribu samapi 100 ribu per biji tergantung model dan ukuran. Dalam sebulan ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 5.000.000.
Dompet yang dihasilkan oleh UMKM milik Saiful Arif ini sangat bagus dengan kualitas yang tidak kalah dengan produk daerah lain, untuk bahan sendiri dompet dan tas ini berasal dari kulit.(dian/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS