BOJONEGORO – Keramaian para pedagang yang menjajakan dagangan berbaur dengan kerumunan warga yang berkumpul, menyambut sosok yang dinanti, Teguh Haryono, calon bupati Bojonegoro Nomor 1.
Para pedagang tersebut tengah menanti sosok calon bupati Bojonegoro Teguh Haryono dengan harapan bisa curhat kepada sosok yang ditunggu.
Kunjungan ini tidak hanya membawa harapan bagi pedagang, tetapi juga menjadi momen interaksi hangat antara pemimpin dan rakyat.
Di tengah tumpukan sayur-mayur dan aroma bumbu dapur, Nuraini (40 tahun), salah satu pedagang pasar, tersenyum lebar.
“Saya senang sekali Mas Teguh sebagai calon Bupati Bojonegoro bisa datang ke sini,” ujarnya sambil merapikan dagangannya.
Bukan hanya sekadar pertemuan, bagi Nuraini, kunjungan ini adalah simbol harapan.
“Saya berharap Mas Teguh bisa jadi bupati dan pasarnya bisa dibangun lebih baik lagi,” lanjutnya penuh harap, matanya berbinar.
Tak jauh dari lapak Nuraini, Sarifudin (35 tahun), pedagang lainnya, tampak antusias. Ia terus mengikuti pergerakan Teguh yang menyapa setiap pedagang dengan ramah.
“Mas Teguh benar-benar mau mendengar keluh kesah kami. Harapannya, pasar ini bisa diperbaiki, fasilitasnya ditingkatkan. Kami, pedagang, butuh kenyamanan untuk berdagang,” ungkap Sarifudin dengan semangat yang tak terbendung.
Pasar Ngraho pagi itu bukan sekadar tempat jual-beli, melainkan ruang penuh cerita dan harapan.
Teguh Haryono, dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya, mendengarkan setiap aspirasi yang disampaikan.
“Pasar tradisional seperti ini adalah jantung ekonomi Bojonegoro,” ujar Teguh, suaranya mantap.
Jika dipercaya memimpin, dia berkomitmen untuk membangun dan memperbaiki fasilitas pasar agar pedagang dan pembeli bisa beraktivitas dengan lebih nyaman
Kunjungan Teguh tak hanya berakhir di sapaan singkat. Ia duduk dan berdialog dengan para pedagang, mendengar langsung persoalan-persoalan yang mereka hadapi.
Bagi banyak orang di sana, kehadiran Teguh bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah angin segar.
Di tengah hiruk-pikuk pasar, senyum dan doa para pedagang mengiringi langkah Teguh saat ia melanjutkan perjalanan. Pasar Ngraho telah menjadi saksi bagaimana harapan akan perubahan terus tumbuh, menanti tangan yang tepat untuk mewujudkan. (dian/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS