BOJONEGORO – PDI Perjuangan mengusung pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro, Teguh Haryono dan Farida Hidayati dalam pilkada Bojonegoro 2024.
Siapa kedua sosok tersebut?
Mas Teguh, panggilan Teguh Haryono, lahir 61 tahun silam di Desa Sidorejo Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro.
Masa anak-anak Mas Teguh sekolah di SDN Sidorejo. Lalu berlanjut sekolah di SMPN 1 dan SMPP Bojonegoro tahun 1980. Jadi masa remaja Mas Teguh, selama 6 tahun berada di Kota Bojonegoro.
Selepas lulus SMA, Mas Teguh melanjutkan kuliah. Dia diterima kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), sebuah perguruan bergengsi di negeri ini.
Demi meningkatkan kapasitas ilmunya, Teguh remaja ketika itu, harus meninggalkan kampung halamannya di Kedungadem, untuk menuntut ilmu.
Selepas kuliah di Kota Bandung, Mas Teguh melanjutkan master-nya (S2) yaitu mengambil Master of Business Administration (MBA) Strathclyde Graduate Business School (SGBS) di University of Strathclyde United Kingdom tahun 1991.
Usai meraih gelar MBA, Mas Teguh memulai menapaki dunia kerja. Tak butuh lama, karena karier begitu bersinar. Sejumlah posisi penting dalam berkarier diraihnya. Dua antaranya, menjabat sebagai Manager Senior PT Tripatra Engineering dan PT Tripatra Constructors.
Perusahaan multi-nasional tempatnya bekerja ini, pernah menggarap proyek Migas Blok Cepu di Sumur Minyak Banyuurip, Bojonegoro.
Selain itu, Mas Teguh juga tercatat sebagai Insinyur Profesional Utama, Persatuan Insinyur Indonesia, Jakarta.
Karirnya di perusahaan terbilang moncer. Diakui Mas Teguh, hal itu tak lepas dari dukungan orang-orang di sekitarnya.
”Lha, saya banyak belajar dari kehidupan sederhana di desa dan kemudian berada di Bojonegoro, lalu kuliah di Bandung. Ini bagian dari bagaimana pentingnya orang tua punya visi ke depan mendidik anaknya, untuk menuntut ilmu,” ujar Mas Teguh, dalam wawancaranya.
Mas Teguh berharap, dengan bekal ilmu dan pengalaman kerja, akan diabdikan untuk Kabupaten Bojonegoro.
“Saya lahir dan besar di kabupaten ini. Setelah merantau jauh menuntut ilmu dan bekerja, saya ingin mengabdikan kembali ke kampung halaman saya di Bojonegoro,” imbuhnya dengan nada datar.
Mbak Farida
Farida Hidayati lahir pada 10 Juni 1984. Ia mengawali pendidikan di Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang. Orang tuanya sengaja mendidik dan mempertebal agama di Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) selama tiga tahun lamanya.
Setelahnya, santriwati Pondok Pesantren di Tambak Beras, Jombang, kembali ke Bojonegoro, dan melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN )1 Bojononegoro.
”Orang tua saya memang menginginkan lebih dahulu anak-anaknya mengetahui Pendidikan agama sejak dini,” ujarnya dalam sebuah wawancara di tempat tinggalnya di Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro ini.
Dari Bojonegoro, Mbak Farida memilih menuntut ilmu di Jakarta. Dia melanjutkan kuliah di Universitas Trisakti, Jakarta. Di universitas swasta tua ini, Mbak Farida kuliah di fakultas hukum dan melanjutkan master—kenotariatan di Universitas Airlangga Surabaya.
Meski sudah menyandang gelar S2 di bidang kenotariatan, pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini, kini dia menempuh program S3 (doktor) di Universitas Brawijaya Malang.
“Dunia pendidikan itu luas. Dan saya akan terus menekuninya,” papar anggota Ikatan Notaris Indonesia, Bojonegoro ini.
Selama membuka praktik menjadi notaris di Bojonegoro, Mbak Farida sempat mencalonkan diri menjadi anggota legislatif. Tak tanggung-tanggung, pengurus Pusat Fatayat NU ini, berkontestasi di DPR RI dari daerah pemilihan Bojonegoro-Tuban. Hasilnya, Mbak Farida terpilih jadi anggota legislatif periode 2019-2024.
Kini, di tengah kesibukannya di dunia kenotariatan dan pengurus NU, Mbak Farida berikhtiar dengan membuka ruang diskusi dengan masyarakat. Temanya pun beragam. Mulai soal dunia kenotariatan atau juga hal-hal lain yang berkaitan dengan perkembangan Bojonegoro.
Setidaknya setelah Mbak Farida resmi menjadi Bacawabup mendampingi Mas Teguh, sebagai Bacabub, maka ruang untuk berinteraksi selalu ada.
”Berdiskusi untuk kemajuan Bojonegoro, tentu hal yang menarik,” tandas Perempuan yang kini menjabat Ketua Forum PAUD Kabupaten Bojonegoro ini.
Dengan latar belakang ini, Mas Teguh dan Mbak Farida, setidaknya bisa meningkatkan optimisme dan kehidupan rakyat Bojonegoro. Paling tidak, latar belakang disiplin ilmu, pasangan Bacabup-Bacawabup Bojonegoro ini, diharapkan mampu membawa Kabupaten Bojonegoro akan lebih baik. (dian/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS