Jauh dari ingar bingar massa, badan ini merumuskan ide-ide untuk kebijakan strategis partai hingga jalan kemajuan bangsa dan negara
JAKARTA – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kelima PDI Perjuangan di Jakarta, 24-26 Mei 2024 tak sekadar forum konsolidasi internal tahunan partai berlogo Banteng mata merah.
Rakernas sekaligus menjadi tempat bagi Partai, melalui seluruh unsurnya, memberikan semacam laporan kegiatan kepada publik. Tajuk resminya: Laporan Kepada Rakyat.
Berbagai unsur Partai seperti organisasi sayap, badan-badan Partai, satuan tugas, hingga unit-unit terkecil, ambil bagian membuka stan di sekitar aula utama, tempat peserta rakernas menjalani sidang-sidang paripurna.
Masing-masing stan memajang berbagai dokumentasi kegiatan yang sudah dijalankan setidaknya lima tahun terakhir, sejak 2019 hingga 2024.
Reporter media ini berkesempatan mengunjungi stan pameran Badan Penelitan Pusat (Balitpus) di lokasi rakernas, Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, pada Minggu (26/5/2024) siang.
Dalam struktur kepartaian, Balitpus layaknya badan-badan lainnya yang menjalankan tugas-tugas spesifik. Seperti Badan Pemenangan Pemilu (BP Pemilu), Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN), serta Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR).
Juga Badan Penanggulangan Bencana (Baguna), Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat), Badan Kebudayaan Nasional (BKN), dan Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK).
Tak seperti badan-badan lainnya, Balitpus hanya ada di tingkat pusat. Meski, tidak “diharamkan” bagi struktural di tingkat provinsi dan kabupaten untuk membentuk.
Rahasia di Ruang Diskusi
Kembali ke stan Balitpus. Sepanjang mata memandang isi ruangan stan, hampir keseluruhan adalah deretan buku. Dari buku bacaan, jurnal ilmiah, hingga monograf, terbitan hasil riset atau penelitian, dan sebagainya.
Di sudut ruangan stan tampak papan tatakan. Beberapa lembar foto seukuran kartu pos tertempel dengan rekam gambar hampir serupa: sejumlah orang dengan raut serius, menatap laptop atau lembar-lembar catatan di meja masing-masing.
“Ini dokumentasi berbagai FGD (focuss group discussion) yang kami (Balitpus) lakukan,” kata Nova, staf kesekretarian di stan Balitpus siang itu.
Para peserta FGD, lanjut dia, adalah para pakar, akademisi, praktisi dan cerdik pandai dari berbagai disiplin dan kompetensi keilmuan dan pengetahuan masing-masing.
“Apa yang dibahas dalam FGD tidak boleh keluar ruangan sebelum jadi rumusan. Sangat rahasia,” jelas Nova menguraikan peristiwa di balik foto-foto tersebut.
Hasil FGD, oleh tim perumus disusun menjadi semacam buku untuk disampaikan kepada DPP Partai. Selanjutnya, untuk dilaksanakan sesuai kebutuhan.
Nova lantas mengarahkan reporter ke meja gelaran berbagai dokumen monograf. Beberapa di antaranya masih berkode “Rahasia”.
“Oh, itu (jurnal) sebelum kami serahkan ke DPP, jadi kami tandai (rahasia). Tapi setelah materi-materi yang ada dilaksanakan oleh Partai melalui petugasnya di eksekutif, legislatif, maupun struktural Partai, baru bisa dipublikasikan,” kata Nova sembari menunjukkan jurnal yang sama tanpa kode rahasia.
Di meja itu, tampak buku-buku hasil penelitan Balitpus dengan berbagai topik. Dari hal internal kepartaian, kebijakan pemerintah, hingga masalah-masalah rakyat.
Menggodok Ide-ide untuk Kemajuan Bangsa dan Negara
Di stan Balitpus juga terdapat tumpukan brosur yang disediakan untuk pengunjung. Judul besar brosur: Laporan Kepada Rakyat.
Selembar brosur lipat tiga itu memuat lima kegiatan utama yang telah dilaksanakan selama lima tahun terakhir. Per kegiatan utama disertai sub-sub kegiatan hingga mencapai belasan sampai puluhan per kegiatan utama.
Lima kegiatan utama meliputi; satu, penelitian perkembangan masyarakat. Pada kegiatan ini dilakukan sejumlah kajian strategis semisal pemetaan geopolitik, strategi pertahanan nasional, hingga berbagai gejolak global.
Balitpus juga menghimpun para pakar untuk mencurahkan pemikiran sebagai strategi penghapusan kemiskinan. Bahkan, hingga mengalkulasi dan merancang masa depan Indonesia hingga Tahun 2045.
Dua, penelitian penyelenggaraan negara. Pada topik ini juga dilaksanakan rupa-rupa FGD dengan aneka sub topik seperti kebijakan satu data, pencapaian UU Desa, RKUHP Pasca Kolonial, RUU Cipta Kerja dan berbagai RUU lainnya.
Tiga, Kajian Pemikiran Bung Karno. Yakni penelitian sistem ekonomi gotong royong hingga kajian terhadap pembangunan nasional semesta berencana.
Empat, kajian strategis penugasan DPP. Adapun berbagai FGD yang dilaksanakan membahas berbagai tema seperti evaluasi sistem politik dan demokrasi pasca reformasi. Kemudian penyiapan materi kongres ke V, hingga materi untuk rakernas I sampai IV periode ini.
Lima, kegiatan penunjang. Balitpus juga menyusun materi assasment melalui psikotes untuk calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Berbagai kegiatan Balitpus didominasi oleh rangkaian FGD di ruangan-ruangan dengan peserta terbatas. Mencurahkan ide-ide modernisasi partai, kemajuan bangsa dan negara, persoalan rakyat, yang jauh dari hiruk pikuk perpolitikan.
Namun, hasil mencurahkan ide dari “ruang rahasia”, menjadi semacam ruh yang melingkupi seluruh kerja-kerja strategis kepartaian PDI Perjuangan. (hs)
Foto: Stan Balitpus di lokasi Rakernas 5 PDI Perjuangan, di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024) siang.
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS