SURABAYA – Pulau Jawa seringkali disebut sebagai penentu atau kunci kemenangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Jawa Timur pun menjadi medan perang utama bagi Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan untuk memenangkan kontestasi tersebut.
Menanggapi isu “Jatim jadi rebutan”, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah, mengaku optimis akan memperoleh suara di atas 60 persen untuk memenangkan Ganjar Pranowo.
“Kata siapa Jatim jadi rebutan? Jawa Timur itu miliknya PDI Perjuangan. Kok mau direbut, siapa yang berani merebut? Kami bersama PPP, Perindo, dan Hanura berketetapan hati bahwa 60 persen ringan, 70 persen perlu best effort untuk memenangkan Mas Ganjar,” ujarnya saat ditemui di sela Rapat Koordinasi Pemenangan Pileg dan Pilpres Pemilu 2024 Caleg DPR RI dan Kepala Daerah serta Wakil Kepala Daerah se-Jawa Timur di Vasa Hotel Surabaya, Sabtu (14/10/2023).
Menurut Said, sebagai partai besar, pihaknya tidak akan takut dan optimis akan memenangkan pesta demokrasi pada 2024 mendatang.
“Sudah jangan ditakut-takuti kita ini yang seakan-akan ada hantu atau momok, padahal kita ini partai besar. Ngapain ditakut-takuti. Kami optimis,” jelasnya.
Said juga menjelaskan, pihaknya bukan hanya siap untuk memenangkan, namun juga semua kader dari berbagai tingkat sudah bergerak secara gotong royong turun ke masyarakat.
“Karena memang tuannya adalah rakyat, maka wajib hukumnya mulai tingkat satu sampai saya pun akan terbiasa bermalam di rumah rakyat. Kami akan bersama rakyat. Semua kader PDI Perjuangan atas kesadaran sendiri turun ke masyarakat,” tuturnya.
Sekadar informasi, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, melalui simulasi tiga nama, menyatakan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo unggul perolehan elektabilitas di Jawa Timur dengan 43,9 persen, disusul Prabowo Subianto 33,8 persen, dan Anis Baswedan 14,4 persen.
Survei tersebut dilakukan sejak 14 hingga 20 September 2023 dengan melibatkan warga Indonesia di Jawa Timur dan sudah memiliki hak memilih dalam pemilihan umum dengan usia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.810 orang dengan asumsi metode simple random sampling. Ukuran sampel 1.810 responden memiliki toleransi kesalahan margin of error sekitar lebih kurang 2.4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dhani/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS