Sabtu
03 Mei 2025 | 10 : 24

Kisah Kapal RS Laksamana Malahayati Terjang Gelombang 2,5 Meter untuk Melayani Sunat Massal

IMG-20230915-WA0026_copy_828x541

GRESIK – “Nenek moyangku seorang pelaut. Gemar mengarung luas samudra.
Menerjang ombak, tiada takut.
Menempuh badai, sudah biasa.”

Syair pada bait pertama lagu Nenek Moyangku tersebut, menjadi gambaran bagaimana awak kapal Rumah Sakit Apung Laksamana Malahayati telah menjelajah sebagian perairan nusantara.

Suatu ketika, seperti diceritakan kepala tim kesehatan RS Apung Laksamana Malahayati  dr Januar kepada pdiperjuangan-jatim.com di sela kesibukannya memberikan layanan kesehatan di Lamongan dan Gresik, 17 dan 20 September 2023. 

Selepas memberikan pelayanan kesehatan di Aceh, kapal berkelir merah melanjutkan misi kemanusiaan. Tujuan berikutnya adalah Medan.

Kapal mengangkut tim medis yang berjumlah delapan orang. Diluar beberapa orang lainnya sebagai awak kapal atau ABK.

“Tim medis terdiri dari dua dokter, dua bidan, dua perawat dan dua staf,” katanya.

Kapal berukuran 30 x 9 meter, dengan kecepatan maksimal 7 knot itu pun melaju di perairan Aceh – Medan. Saat itu angin bertiup kencang.

“Gelombang setinggi 2,5 meter,” ungkap dokter Januar.

Tim medis Rumah Sakit Laksamana Malahayati saat menggelar pengobatan gratis di Gresik, Jawa Timur, Rabu (20/9/2023). Foto atas: Saat berlabuh di pelabuhan Lamongan dan menggelar pelayanan kesehatan beberapa hari sebelumnya.

Di Medan, tim medis melaksanakan operasi sirkumsisi atau sunat. Sebelumnya, khitan massal juga dilakukan tim saat kapal RS Laksamana Malahayati berlabuh di sejumlah tempat.

“(Sunat massal) Kurang lebih empat kali. Di Jakarta, Batam, Medan dan Jambi,” katanya.

Kapal rumah sakit Laksamana Malahayati memiliki beberapa fasilitas kesehatan. Seperti ruang medis, untuk operasi kecil dan membersihkan luka-luka serta mobil ambulans.

Baca juga: Bupati Gresik Buka Pengobatan Gratis RS Apung Laksamana Malahayati

Selama memberikan layanan kesehatan, tidak didapatkan keluhan yang cukup serius dari  masyarakat. Umumnya seputar batuk, pilek, pusing.

“Anak kecil batuk pilek, yang muda-muda pusing dan maag. Kalau orang tua mengeluhkan capek-capek, kesemutan, asam urat, kolestrol dan diabetes,” jelas dr Januar. (mus/mnh/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Dibebastugaskan dari Jabatan Ketua DPC PDIP Surabaya, Awi: Saya Patuh dan Loyal kepada Ibu Ketua Umum

SURABAYA – Keputusan PDI Perjuangan membebastugaskan Adi Sutarwijono dari posisi Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ...
KRONIK

OJK Kick Off Bulan Literasi Keuangan Nasional untuk Pelajar, Dimulai dari Banyuwangi

BANYUWANGI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dan ...
KRONIK

H. Zainal: Kita Tidak Boleh Membiarkan Ada Anak-Anak Sumenep Putus Sekolah

SUMENEP – Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, mengatakan bahwa pendidikan generasi muda merupakan tanggung jawab ...
SEMENTARA ITU...

Lepas Keberangkatan Calon Jamaah Haji, Ini Permintaan Mas Dhito

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana menyapa calon jamaah haji yang akan diberangkatkan ke tanah suci dari ...
EKSEKUTIF

Berbagai Karya Inovasi Teknolongi Karya Pelajar Banyuwangi Tampil di Peringatan Hardiknas

BANYUWANGI – Penerapan pendidikan berbasis kreativitas di Banyuwangi menjadikan para pelajar mengembangkan hobi dan ...
SEMENTARA ITU...

Hadiri Pengukuhan Pengurus KONI Kota Madiun 2025–2029, Sutardi Dorong Olahraga Semakin Berkembang

MADIUN – Wakil Ketua DPRD Kota Madiun yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan, Sutardi, menghadiri acara pengukuhan ...