SURABAYA – Sehari jelang pemungutan suara pemilu presiden 2014, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur H Sirmadji Tj menginstruksikan seluruh elemen struktural partai, kader, dan simpatisan untuk mematangkan persiapan dalam memenangkan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Ada empat instruksi yang disampaikan Sirmadji.
Kesatu, para kader diminta memaksimalkan penjagaan lingkungannya untuk memastikan tidak ada kesempatan bagi siapa pun berbuat curang. Pengawasan ketat harus dilakukan agar segala bentuk kecurangan terhadap suara rakyat bisa ditekan semaksimal mungkin, bahkan sampai titik nol.
“Selama masa tenang menjelang pemilihan masih ada saja setan-setan gentayangan yang meracuni masyarakat, merusak iklim demokrasi, merusak alam pikir masyarakat dengan cara-cara kotor. Misalnya yang berkenaan dengan money politik berupa uang maupun barang yang mengarahkan pilihan masyarakat bukan sesuai nuraninya, bukan sesuai aspirasinya, tapi sesuai imbalan yang diberikan,” kata Sirmadji, Selasa (8/7/2014).
Kedua, seluruh stake holder pendukung Jokowi-JK harus berkonsentrasi penuh memastikan warganya telah memiliki hak pilih dan bisa mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) pada 9 Juli besok. Kader dan relawan, ujarnya, mesti melakukan pengecekan pada masyarakat apakah mereka sudah mendapatkan undangan mencoblos.
“Jangan sampai ada masyarakat khususnya yang jelas sudah menampakkan tanda-tanda diyakini bisa memberikan penambahan suara pada Jokowi-JK tapi terhambat dalam memeperoleh hak suaranya,” kata dia mengingatkan.
Menurut Sirmadji, berdasarkan pengalaman di pemilihan kepala daerah dan pemilihan legislatif, seringkali masyarakat tidak mendapatkan undangan dan mereka tidak semuanya tahu bahwa bila tidak mendapat undangan masih ada jalan keluarnya. “Kita harus kawal dan beritahu bahwa mereka yang tidak mendapat undangan memilih bisa menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) untuk mencoblos di TPS sesuai alamat yang tertera di KTP-nya,” terang dia.
Sirmadji juga mengingatkan agar para saksi Jokowi-JK menjaga agar dokumen-dokumen selama proses pemilihan dijaga dan diawasi agar jangan sampai dimainkan untuk kecurangan. Selain itu ia juga memberi tips agar saksi minta panitia mengingatkan pemilih memeriksa kartu suara sebelum dibawa ke bilik, untuk memastikan kartu suara tidak rusak.
“Jangan sampai pemilih baru mengetahui kalau kartu suara cacat setelah berada di bilik, karena seringkali petugas tidak serta merta melayani penukaran surat suara. Jadi harus diperiksa di depan petugas, ” pesan Sirmadji.
Ketiga, pengurus partai maupun relawan diminta mengecek kesiapan saksi-saksi yang akan bertugas di TPS. Secara administratif, lanjut Sirmadji, saksi memang sudah disiapkan, tapi tetap harus dilakukan pengecekan agar pada hari H tidak sakit atau berhalangan.
“Jadi pastikan pada yang bersangkutan untuk menyiapkan fisik maupun mental agar tugas yang akan mereka jalankan bisa berjalan prima, benar-benar bisa mengawasi jalannya pencoblosan sesuai ketentuan yang berlaku ,” ujar dia.
Terakhir, Sirmadji mengingatkan stake holder yang berada di garda depan untuk menyiapkan regu penggerak pemilih (guraklih). Tugas guraklih, terang Sirmadji, adalah mengingatkan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, jangan sampai terlewati, dan memastikan mereka tidak terlambat datang ke TPS,. “Kita pastikan pemilih Jokowi-JK benar-benar menggunakan hak pilihnya pada tanggal 9 itu,” tegas dia.
Lebih lanjut, Sirmadji mengatakan, meski saksi sudah dibekali mengenai berbagai hal terkait potensi kecurangan di TPS, namun kemungkinan kecurangan masih bisa terjadi dalam proses penghitungan. Manakala terdapat indikasi kecurangan, imbuhnya, bisa melaporkan ke posko pengaduan di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim Jalan Kendangsari Industri 57 yang mulai dibuka Selasa (8/7/2014) hingga proses penetapan KPU selesai.
“Posko ini untuk mempercepat proses penanganan masalah saat terjadi laporan penyimpangan di TPS hingga KPU. Jangan sampai kesalahan itu sudah lewat masanya baru dipersoalkan,” tutur dia.
Sirmadji meyakini Jokowi-JK akan mampu meraih kemenangan dengan suara signifikan di jawa Timur. “Kami optimis, yakin, bisa mencapai angka 65 hingga 70 persen untuk Jokowi-JK,” pungkasnya. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS