
JAKARTA – Sampai Selasa (22/10/2019) malam, sudah tiga kader PDI Perjuangan yang dipanggil Presiden Joko Widodo jelang penyusunan kabinet kerja jilid II.
Ketiga kader PDI Perjuangan tersebut, yakni Tjahjo Kumolo (Mendagri di Kabinet Kerja jilid I), Yasonna Laoly (Menkumham di Kabinet Kerja jilid I), dan Juliari Batubara (Wakil Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan).
Juliari Batubara politisi PDIP yang tiba di Istana Negara, dalam proses jelang pengumuman menteri kabinet Jokowi-Ma’ruf. Anggota DPR RI komisi VI periode 2014-2019 merapat sekitar pukul 10.00 WIB.
“Saya dipanggil semalam,” ujar Juliari kepada wartawan di Istana Negara.
Yasonna Laoly tiba di kompleks Istana Kepresidenan sekitar pukul 14.50 WIB. Dia datang memakai baju berwarna putih.
Yasonna saat ini merupakan anggota DPR dari Fraksi PDIP. Dia sebelumnya mengundurkan diri dari Menkum HAM karena menjadi anggota DPR.
Sedang Tjahjo Kumolo menyusul kemudian. Mantan Sekjen PDI Perjuangan ini tiba di Istana Kepresidenan sekitar pukul 15.00 WIB.
Adapun Jokowi akan mengenalkan menteri-menterinya esok pagi. Kemudian, pelantikan akan dilakukan setelahnya, yakni pada pukul 10.00 WIB.
“Besok dilakukan perkenalan jam 08.00 WIB dan dilanjutkan pelantikan jam 10.00 WIB,” ungkap Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.
Sementara itu, Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) mewanti-wanti Partai Gerindra agar tidak mengkhianati Presiden Joko Widodo.
“Gerindra harus konsisten mendukung dan melaksanakan kebijakan Jokowi. Kalau sampai Gerindra menghianati Jokowi, rakyat akan kecewa,” kata Ketua Umum BaraJP, Viktor S Sirait, melalui keterangan tertulis, Selasa (22/10/2019).
Pernyataan ini terkait penunjukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai menteri di kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Viktor mengatakan, relawan mendukung keputusan Jokowi tersebut dengan pertimbangan demi kepentingan bangsa. Ia pun menilai bahwa kedua pihak harus bersama-sama mengatasi salah satu permasalahan bangsa, yaitu radikalisme.
“Maka Jokowi dan partai pendukung termasuk Gerindra, harus bahu-membahu melaksanakan deradikalisasi di segenap elemen bangsa,” ucap Viktor.
Kemudian, Ketua Dewan Pendiri BaraJP Sihol Manullang menyampaikan bahwa relawan sebenarnya mengharapkan orang yang telah bekerja memenangkan Jokowi sebagai anggota kabinet.
Namun, ia tetap mendukung keputusan Jokowi. Maka dari itu, Sihol berharap Partai Gerindra tidak mengecewakan presiden.
“Relawan sesungguhnya mengharapkan anggota KIK yang berkeringat memenangkan Jokowi, loyal dan merah putih pendukung NKRI maka Gerindra harus menghargai sikap akomodatif Jokowi,” ujar Sihol melalui rilis yang sama. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS