KOTA BATU– Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Yordan M Bataragoa menegaskan pentingnya penguasaan media sosial (medsos). Terlebih untuk menghadapi Pilkada 2020 yang masih dalam masa pandemi Covid-19.
Dia menilai media sosial sangat penting, karena saat ini kampanye pengumpulan ratusan atau ribuan massa seperti sebelumnya, sudah dilarang. Kampanye terbuka dibatasi maksimal 50 orang, dan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan ketat.
Baca juga: Prof Henry: Media Sosial Adalah Ujung Tombak Perang Komunikasi
“Kita memasuki pilkada di masa pandemi, dan untuk memenangkan pilkada saat pandemi ini di antaranya juga harus unggul di pertarungan udara. Masyarakat tidak berani ke TPS, kampanye tidak berani lebih dari 50 orang, tapi grup-grup kampanye di medsos itu luar biasa banyaknya dan ramainya,” kata Yordan.
Hal itu dia sampaikan saat menutup Pelatihan Cyber Media, yang digelar Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, di “Wisma Perjuangan” Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Minggu (25/10/2020) sore. Pelatihan diikuti utusan dari DPC PDIP kabupaten/kota yang menggelar Pilkada 2020 ini dilaksanakan sejak Kamis (22/10/2020).
Usai mengikuti pendadaran selama 4 hari, kata Yordan, para peserta sudah jadi pasukan untuk memenangkan pertarungan udara dalam Pilkada 2020 yang di Jatim berlangsung di 19 kabupaten/kota. Ke depan, tambah dia, memenangkan PDIP dalam kontestasi pemilu lainnya di masa mendatang.
Kemenangan PDI Perjuangan pada Pilkada Serentak 2020, jelasnya, merupakan langkah partai untuk mensejahterakan rakyat. Sehingga sebagai salah satu mesin Partai, sebutnya, pasukan udara juga punya andil penting dalam rangka upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat tersebut.
“Bagaimana kesejahteraan itu bisa kita wujudkan adalah dengan memenangkan pilkada. Bagaimana kita bisa menang pilkada, salah satunya dengan kita memenangkan pertarungan di udara,” tegasnya.
Senada, Ketua Panitia Pelatihan Cyber Media Tarmuji mengatakan, penguasaan media sosial untuk menghadapi pilkada serentak adalah hal yang sangat penting. Apalagi, jelas Tarmuji, saat ini marak beredar berita-berita bohong alias hoaks, dan kampanye hitam yang sangat mungkin terjadi saat pilkada.
“Di sini kita belajar, mulai dari perencanaan, produksi pengelolaan media sosial maupun cyber media. Dan di puncak kita bergerak di bidang pemenangan pemilu. Kita juga belajar bagaimana peran kita di perang udara,” ujar Tarmuji. (rul)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS