Rabu
16 Juli 2025 | 3 : 58

Xanana Desak Wali Kota Mojokerto Perhatikan Masyarakat Selama PPKM

PDIP-Jatim-Xanana-27072021

MOJOKERTO – Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto, Ahmad Yustinus Ariyanto meminta Wali Kota Mojokerto untuk menghentikan seluruh pembangunan fisik yang tidak urgen selama pandemi Covid-19.

Xanana, sapaan akrab Ahmad Yustinus Ariyanto, meminta agar anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2021 difokuskan untuk menangani masyarakat susah akibat pandemi covid-19 yang tak kunjung selesai. Menurutnya, dana APBD 2021 kurang lebih mencapai 1 triliun, dan disebutkan dalam dana refocusing untuk penanganan covid-19 sebesar 80 milyar lebih.

“Sayangnya, sejak awal pandemi berlangsung dana tersebut belum digunakan sepenuhnya oleh Pemkot, sedangkan tren sebaran Covid-19 di Kota Mojokerto terus meningkat,” ujar Xanana, Selasa (27/7/2021).

Karena itu, Xanana meminta pada Wali Kota Mojokerto untuk menghentikan pembangunan fisik yang tidak mendesak. Menurutnya, dana untuk bisa digunakan untuk penanganan Covid-19 dengan maksimal.

“Sekali lagi dengan hormat saya meminta wali kota untuk dengan bijaksana menghentikan semua pembangunan fisik yang tidak urgen, alun-alun, taman sekar sari, dan area wisata rejoto misalnya, gunakan anggaran untuk penangan wabah itu yang lebih urgen,” jelas Xanana.

Kesejahteraan pedagang kaki lima juga tak luput dari perhatiannya. Dia dengan tegas meminta agar Wali Kota segera mengambil kebijakan untuk memberikan ganti untung pada PKL yang terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.

“Beri tunjangan PKL, 2-3 juta, utamanya untuk penjual nasi, gorengan, dan warung lainnya yang berjualan di malam hari. Kasihan kan? Mereka berjualan untuk nyambung hidup,” tegas Xanana.

Xanana juga meminta pada Wali Kota Mojokerto untuk memberikan tunjangan kepada setiap keluarga di Kota Mojokerto. Dengan anggaran yang begitu besar, tambah Xanana, Pemkot diyakini akan cukup memberikan bantuan pada 46.041 KK di Kota Mojokerto.

“Nominalnya bisa 1 sampai 2 juta. Juga jangan dilupakan, nakes, sopir ambulan, office boy rumah sakit, penggali kubur dan lainnya. Mereka adalah pekerja di garis depan. Pemerintah wajib menjamin dan memberikan kesejahteraan untuk rakyatnya. Ingat itu!” Tutup Xanana. (arul/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Genjot Produksi Tebu, Bupati Kediri Bakal Kawal Kebutuhan Pupuk Petani

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) berkomitmen untuk mengawal ketersediaan pupuk guna ...
LEGISLATIF

Pentingnya Sinergi Mitigasi Bencana Industri oleh Perusahaan dan Pemkab Ngawi

NGAWI – Terbakarnya pabrik sepatu PT Dwi Prima Sentosa menjadi peristiwa memilukan di Ngawi, awal bulan ini. ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau Rumah Ilmu Arek Suroboyo, Eri Optimis Pertumbuhan Karakter Anak Akan Meningkat

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) untuk melihat proses ...
KABAR CABANG

Komedian Jember Cak Londo Koplak: Saya Ingin Bareng PDIP Ngopeni Kesenian Tradisional

JEMBER – Komedian terkenal di Kabupaten Jember, Wijaya, akrab dikenal Cak “Londo Koplak” memutuskan bergabung ...
SEMENTARA ITU...

Ratusan Hektar Sawah Diserang WBC, Ponorogo Siapkan Penyemprotan Pestisida hingga Tanam Refugia

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akan bertindak cepat mengendalikan penyebaran hama wereng yang ...
LEGISLATIF

Proses Perizinan Lamban, Bulek Minta Pemkot Surabaya Sederhanakan Regulasi

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono (Buleks) minta pemerintah kota (Pemkot) setempat ...