
TRENGGALEK – Jargon MEROKET terus didengungkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin – Syah M. Nata Negara (Mas Ipin – Syah) di setiap langkah rute kampanye keduanya.
Tidak hanya menjabarkan artinya saja, namun keduanya juga mengaplikasikan jargon ini kepada warga yang mereka datangi.
Jargon Meroket, dijelaskan Mas Ipin singkatan dari Maju Ekonomi Rakyatnya, Orang dan Organisasinya Kreatif, dan Ekosistem yang Terjaga. Jargon tersebut merupakan intisari dari amanat UUD 1945, visi para pendiri bangsa dan tentunya merupakan visi Presiden RI Ir Jowo Widodo ; SDM Unggul Indonesia Maju.
Sehingga tujuan pembangunan yang meroket adalah mensejahterakan masyarakat, pembangunan ekonomi yang inklusif, pembangunan SDM yang unggul dan kolaboratif dengan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
“Meroket juga menjadi nilai – nilai dalam pelaksanaan pembangunan di lingkungan pemerintah daerah yaitu melayani rakyat, kolaboratif dan kinerja yang terukur atau reformasi birokrasi,” jelas Mas Ipin.
Seperti dilakukan Mas Ipin di Dapil I dan Syah di Dapil III dua hari lalu. Di dapil I, Mas Ipin melihat langsung aktivitas warga di Desa Gembleb Kecamatan Pogalan. Di sana dilihat langsung usaha mikro pembuatan kue bakpia. Sementara Syah di Desa Kertosono Kecamatan Panggul menggelar kerja bakti dan membagikan aneka bibit buah kepada warga.

Dari kunjungan ke usaha mikro ini, Mas Ipin menjelaskan tentang ekonomi rakyat yang meroket. Dengan indikator antara lain investasi, perikanan, UMKM, agro dan PAD (pendapatan asli daerah).
Di bidang UMKM, perlu diwujudkan data UMKM standarisasi, sertifikasi, branding, e-marketplace atau keperantaraan pasar, juga pentingnya UMKM menguasai E-LPSE. “Ujungnya UMKM kita harus siap bersaing secara global,” lanjut Mas Ipin.
Menguatkan UMKM ini juga tentu mempersiapkan pelaku wirausaha yang handal. Karena itu lewat program kolaboratif juga perlu diwujudkan sekolah bisnis atau klinik bisnis, pertumbuhan wirausaha perempuan, dan penumbuhan wirausaha muda.
Sedangkan kolaborasi dengan pengelolaan lingkungan berelanjutan, dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan dalam perencanaan. Termasuk juga upaya untuk menjaga konservasi alam tetap terjaga, dengan penanaman aneka pohon di awal musim penghujan ini.
Oleh karena itulah kunjungan Syah Nata Negara ke Panggul dua hari lalu bertemakan alam. Karena Panggul salah satu kecamatan yang rawan bencana, maka adakan kerja bakti bersama warga dan pembagian berbagai bibit buah – buahan.
“Sesuai jargon meroket dimana dua huruf terakhir adalah E dan T atau ekonomi terjaga, maka kita aplikasikan dengan kampanye berbentuk kepedulian terhadap lingkungan,” ucap Syah. (radartulungagung)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS