SURABAYA – Kemajuan teknologi digital memiliki peran penting dalam proses pengembangan proses belajar-mengajar, khususnya pada era pascapandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Sukarno, dalam sambutannya pada Workshop Pendidikan Digitalisasi Pembelajaran dalam Mendukung Program Merdeka Belajar di Ballroom Vasa Hotel Surabaya, Jumat (11/8/2023).
“Utamanya pasca pandemi Covid-19 ini digitalisasi merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindarkan. Oleh karenanya, seluruh elemen harus bersiap dan terbiasa dengan kemajuan teknologi ini,” ujar Mbak Puti, sapaan akrabnya.
“Yang kami titik beratkan tidak hanya secara teknis teknologi, khususnya yaitu untuk peningkatan sumber daya manusianya,” sambungnya.

Cucu Bung Karno itu mengatakan, digitalisasi pada dunia pendidikan harus berjalan beriringan dengan pengembangan generasi yang mempuni, inovatid, adaptif, dan dapat berdaya saing dengan anak muda di luar Indonesia. Baginya, hal tersebut penting untuk menjemput Indonesia Emas 2045.
“Kunci utamanya juga berada di tangan para pengajar, yakni guru. Kehadiran teknologi bukan untuk menggantikan peran guru, namun justru memperkuat pendidikan belajar-mengajar itu,” ujarnya.
Di hadapan ratusan kepala sekolah di Surabaya, Mbak Puti menuturkan, sejak tahun 2020 sampai hari ini, Kemendikbudristek RI telah mendistribusikan lebih dari 1,2 juta perangkat TIK ke sejumlah sekolah formal.
Namun, bukan hanya persoalan capaian secara kuantitatif, yang juga harus menjadi fokus ialah konektivitas antarelemen dalam turut mendorong peningkatan mutu pendidikan nasional.
“Dengan luasnya Indonesia, dan keterbatasan dari tiap elemen, kita harus menghidupkan ekosistem kerja sama dengan kementerian ataupun elemen lain, agar kerja kita bisa lebih komperhensif,” terang politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Perwakilan Kemendikbudristek RI, Rahmat Taufik Pasaribu, menyampaikan, bahwa digitalisasi pendidikan merupakan terobosan baru di Indonesia dalam mengembangkan aspek pembelajaran.
“Inilah new learning untuk menghadapi industri 4.0,” terangnya. (yol/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS