NGAWI – Tempat wisata alam bumi perkemahan Seloondo, yang terletak di Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, kini berupaya bangkit kembali. Sempat populer sekitar tahun 2015-an dan menjadi primadona pariwisata, pesona Seloondo mengalami pasang surut hingga sempat vakum beberapa waktu.
Kini, ikon wisata alam di lereng pegunungan Lawu utara ini memulai gebrakan kebangkitan lewat kegiatan rutin “Pasar Jadul”. Agenda ini dilaksanakan setiap 35 hari sekali atau pada hari Ahad Wage. Kegiatan rutin ini diharapkan mampu mendongkrak popularitas Seloondo dan memberikan dampak positif bagi perekonomian warga sekitar.
Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko menyambut baik inisiatif ini. Ia mengingatkan pentingnya sinergi dan kolaborasi dari semua pihak dalam memajukan Seloondo. Wabup Antok meyakini, kerja sama yang kuat akan mampu mengembalikan pamor Seloondo seperti sediakala.
“Perlu dibangun kolaborasi dan sinergi yang solid antara Pemerintah Desa (Pemdes), BUMDesa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan Karang Taruna. Karena memang potensi Sumber Daya Manusia (SDM) ada di situ. Ketika semua memiliki tujuan yang sama, Seloondo bisa kembali bersinar,” ujar Wabup Antok, Senin (24/11/2025).
Agenda pasar jadul Selapanan (35 harian) ini disambut baik oleh Pemkab Ngawi. Wabup Antok menyatakan bahwa Pemkab siap mendukung kegiatan tersebut dan memastikan kegiatan tersebut masuk kalender acara, setiap Ahad Wage.
Saat agenda ini berlangsung, ekonomi kerakyatan terlihat bergeliat. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) laris manis, diiringi dengan pertunjukan kesenian, kebudayaan, tradisi, serta beragam permainan tradisional yang diperkenalkan kembali.
“Seloondo diberkahi dengan potensi alam yang luar biasa untuk kegiatan pariwisata. Ketika dikelola dengan baik, pasti akan berdampak positif terhadap warga sekitar,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi tersebut.
Wabup Antok berkeyakinan, dengan pengelolaan yang konsisten dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, wisata alam Seloondo akan kembali bangkit dan memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. (and/hs)