SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mendorong setiap kelurahan mempunyai tim penanganan bencana dan kasus sosial masyarakat, seperti Tim Rescue yang dimiliki Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari.
Sebab, kata Whisnu, dengan adanya Tim Rescue, penanganan terjadinya kebakaran, banjir, persoalan sosial seperti KDRT dan pelecehan terhadap perempuan di kampung-kampung, bisa tertangani lebih awal.
Anggota Tim Rescue, jelas Whisnu, juga memiliki keahlian dalam penanganan kesehatan, serta komunikasi sosial masyarakat.
“Mereka standby memonitor wilayah di tingkat RW selama 24 jam,” jelas Whisnu, kemarin.
Menurut Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini mencontohkan, ketika terjadi kecelakaan dengan korban luka. Proses penanganan penghentian pendarahan bisa dilakukan oleh Tim Rescue.
”Itu yang dibutuhkan sambil menunggu kedatangan Tim Gerak Cepat (TGC) Pemkot Surabaya,” kata WS, sapaan akrabnya.
Pasca diresmikan pada 17 Agustus 2019, Tim Rescue penanganan bencana dan kasus sosial masyarakat Kelurahan Ploso mulai bekerja. Tim ini memantau titik kejadian terverifikasi solid.
Pada Rabu (12/2/2020), tim yang beranggotakan dari unsur Karang Taruna, PKK, PPA, IPSM dan LPMK tingkat kelurahan ditemui Whisnu di Ruang Kerja Wakil Wali Kota Surabaya.
Keberadaan mereka sudah disahkan dengan Perwali dan terkoordinat di wilayah 154 Kelurahan di 31 Kecamatan. “Mereka sudah aktif dalam penanganan di wilayah Ploso. Dan terverifikasi di Command Center,” kata WS.
Proses verifikasi setiap anggota juga dilakukan sesuai keahlian dan teregister secara keanggotaan. Sebab, kerapnya informasi hoax yang diterima oleh Command Center sering kali membuat TGC bentukan Pemkot Surabaya kecele.
“Sehingga ketika ada infomasi hoax yang tidak terverifikasi, maka akan tercatat di Command Center, dan tidak akan ditanggapi selamanya,” terang alumnus ITS Surabaya ini. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS