BLITAR – Wali Kota Blitar Santoso menyampaikan kabar gembira kepada guru ngaji di Kota Blitar. Bupati kader PDI Perjuangan ini menaikkan insentif menjadi Rp 300 ribu perbulan yang sebelumnya hanya Rp 200 ribu.
Santoso menyebut program itu akan dilaksanakan awal bulan puasa Ramadhan nanti. “Ini juga menjadi bagian dari salah satu Program prioritas kami di 100 hari pertama bekerja. Tujuannya agar para guru ngaji yang ada di Kota Blitar menjadi lebih semangat,” kata Santoso, Kamis (18/3/2021).
Secara terbuka, kabar baik itu sudah dia sampaikan di depan 24 pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TK Al-Quran (LPPTKA) yang dilantik di Gedung Kusumawicitra pada Rabu (17/3/2021).
Di acara itu, Santoso juga menyampaikan akan mengembalikan sistem pendidikan atau sekolah di Kota Blitar yang sebelumnya 5 hari kembali menjadi 6 hari seperti semula.
Sistem pendidikan itu dikembalikan, karena Ia meyakini anak didik akan memiliki waktu untuk belajar di Madrasah Diniyah (Madin).
“Sesuai dengan janji kampanye saya bahwa anak-anak di Kota Blitar harus juga mendapatkan pengetahuan pendidikan agama yang baik,” terangnya.
Dengan sistem sekolah 6 hari, jelas Santoso, jadwal berangkat sekolah untuk anak adalah pukul 7 pagi hingga pukul 1 siang.
Jadwal itu, selain akan memberikan waktu lebih terhadap anak untuk bisa mengaji di Madin juga dapat memberikan waktu istirahat yang cukup serta kesempatan yang lebih untuk anak bersosialisasi dengan keluarga maupun lingkungan sekitar.
“Upaya ini untuk mengurangi beban siswa yang kelewat berat dan berdampak negatif pada kualitas lulusan yang dihasilkan. Untuk itu sistem pembelajarannya akan kita ubah, agar cara siswa dalam mendapatkan ilmu pengetahuan secara umum maupun agamanya bisa seimbang,” paparnya.
“Intinya belajar harus dengan suasana yang menyenangkan tidak hanya di ruang kelas saja agar tidak kaku. Harus belajar di luar dari lingkungan sekitar, dan tentunya juga anak-anak bisa memilih mana yang mereka ingin pelajari betul-betul,” imbuh dia.
Santoso berharap, dengan upaya tersebut mampu membentuk karakter anak yang unggul dan seimbang dalam ilmu pengetahuan.
Artinya, anak tidak hanya melulu diajarkan tentang pengetahuan umum dan teknologi saja, melainkan juga dikenalkan dengan pendidikan agama sebagai pembentukan karakter yang baik dan kuat. (arif)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS