BANYUWANGI – Ada kejadian menarik saat Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, mengunjungi Desa Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo, yang warganya sedang melakukan panen raya tembakau, Rabu (9/6/2021).
Ketika datang, Sugirah secara spontan langsung berbaur dengan para petani yang sedang memanen tembakau.
Saking asyiknya memanen bareng para petani, Sugirah sampai lupa akan jabatannya sebagai Wakil Bupati Banyuwangi yang harus memberi sambutan, sampai harus diingatkan oleh ajudannya.
“Saya sampai lupa kalau harus kasih sambutan. Mungkin jika tidak diingatkan bisa bisa bablas ikut panen terus ini. Saya sudah siap buka sepatu juga,” ungkap Sugirah, sambil tertawa.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuwangu tersebut mengungkapkan, ketika pertama kali tiba dirinya seakan terhipnotis dengan hamparan tanaman tembakau, sehingga secara spontan langsung ikut berbaur bersama petani.
Hal tersebut dapat dimaklumi karena memang Sugirah memang politisi yang berlatarbelakang sebagai seorang petani asli.
Berkat kecintaannya terhadap pertanian itulah yang membuat Sugirah berani terjun di dunia politik. Tujuannya sederhana, mengakomodir aspirasi para petani untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat bawah dalam membangun Banyuwangi lebih baik.
Kader Banteng yang akrab disapa Pakde Sugirah ini pun tidak menampik, jika pertanian masih menjadi salah satu kesibukannya di hari libur. Sesekali dia masih aktif terjun langsung di sawah.
“Nyawah ya masih tho, sampai sekarang. Emang saya petani kok. Ya pastinya masih tetap bercocok tanam juga, karena dari dulu saya ini petani ya, jadi nggak bisa dilepaskan dari dunia pertanian,” ungkapnya.
Soal produktivitas tembakau di Wongsorejo, Sugirah mengacungi jempol untuk para petani. Dengan pengelolaan yang bagus, petani setempat mampu menghasilkan 5 ton tembakau setiap hektarnya.
“Jempol sekali ini hasilnya, sesama petani saya aja belum mungkin bisa seperti mereka. Nah disini, pemerintah hadir memberi semangat kepada petani kita. Bahwa jangan pernah lelah menjadi petani. Karena kehidupan di dunia ini tidak lepas dari kehidupan pertanian,” ujar Sugirah.
Dia menambahkan, bahwa di bidang pertanian, Pemkab Banyuwangi telah berkomitmen untuk menjaga stabilitas pangan agar tidak terjadi kekurangan pangan.
Namun di samping itu, Banyuwangi juga mengkampanyekan tanaman lain sebagai komoditas. Baik jenis buah-buahan, sayuran maupun lainnya.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Banyuwangi telah ditunjuk oleh Kementerian Pertanian RI sebagai salah satu daerah penyangga komoditas cabai rawit nasional.
Di Pulau Jawa, total ada tiga daerah yang ditunjuk. Hal ini dimaksudkan untuk antisipasi terjadinya lonjakan harga di masa mendatang.
“Kita juga menanam tanaman apapun yang bisa mendongkrak komoditas di Banyuwangi. Disamping itu, tetap mengedepankan bagaimana petani dan masyarakat Banyuwangi tidak sampai kekurangan pangan. Karena alam kita sangat subur dan mampu,” pungkasnya. (ryo/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS