MALANG – Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengajak seluruh elemen utamanya generasi milenial untuk ikut serta dalam merawat peninggalan sejarah yang ada di Kabupaten Malang.
Selain warisan adat, budaya, dan pariwisata yang begitu banyak, sebutnya, benda bersejarah juga banyak dibangun di daerah terluas nomor dua di Jawa Timur ini. Seperti Candi Singosari, Candi Kidal, dan lainnya.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Malang memiliki peran sentral dalam sejarah Bangsa Indonesia dahulu.
“Sudah menjadi kewajiban masyarakat kabupaten untuk melestarikan, dan mencintai nilai maupun perwujudan fisik dari peninggalan yang syarat akan sejarah tersebut,” kata Didik dalam acara Pameran Retropeksi Museum Singhasari di Kecamatan Singosari, Senin (15/11/2022).

Melalui pameran bertajuk ‘Berdamai Dengan Masa Lalu’, sebut Didik, hal ini menjadi sebuah kesempatan kepada generasi penerus bangsa untuk menguri-uri kembali nilai-nilai serta pelajaran yang dapat dipedomani dari para leluhur dalam menjalankan kehidupan di masa sekarang.
“Harapan saya, momen atau semangat yang kita dapatkan, sebenarnya kita diajak bersama-sama untuk mempertahankan serta sekaligus mengenalkan budaya ini pada anak, cucu kita, sehingga budaya yang kita miliki ini tidak luntur oleh waktu dan dikenang selamanya,” tandas Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang tersebut.
Disamping itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar pendidikan sejarah mengenai Kabupaten Malang utamanya pada masa Kerajaan Singosari dapat dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Untari Bisowarno menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki kebanggaan akan sejarahnya. Sebab memiliki leluhur bangsa Indonesia dikenal hebat dan luar biasa yang telah dicatatkan dalam sejarah.

“Kita berusaha untuk senantiasa melihat masa lalu sebagai cermin ke depan, agar kita tidak kebingungan karena tidak tahu siapa kita. Kita dilahirkan di Indonesia salah satunya memiliki trah raja-raja besar, yang salah satunya ada di Singosari,” jelas Untari.
Dia mengungkit menuju Indonesia Emas Tahun 2045 yang digadang-gadang menjadi era kejayaan bangsa ini, hanya akan terwujud apabila jatidiri bangsa Indonesia itu diwujudkan jika kelima sila Pancasila dapat dijaga serta diimplementasikan oleh seluruh generasi penerus.
Apalagi di tengah arus modernisasi, sebutnya, Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai gempuran budaya dan ideologi asing yang mengancam eksistensi nilai-nilai asli bangsa Indonesia itu sendiri.
“Jadi pemahaman kita akan masa lalu itu harus utuh, dari dalam diri kita sendiri. Sampai bagaimana memahami diri kita siapa, dan bangga dengan diri kita. Sehingga kita tidak bingung memosisikan diri dalam menghadapi gempuran budaya asing,” tutur legislator yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS