SUMENEP – Wakil Bupati Achmad Fauzi mendorong semua desa di Sumenep menjadi desa mandiri. Caranya, tiap desa memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dorongan ini dia sampaikan mengingat anggaran dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) yang diterima masing-masing desa, cukup besar.
“Semua desa harus memiliki BUMDes, agar menjadi desa yang mandiri,” kata Achmad Fauzi, Senin (3/4/2017).
Menurut dia, DD dan ADD yang diterima desa merupakan dana stimulus dari pemerintah. Sehingga bisa saja dalam beberapa tahun kedepan program tersebut dihapus dan desa tidak lagi mendapat suntikan dana dari pemerintah.
Apalagi dalam Undang-undang nomor 6 tahun 2014 disebutkan jika BUMDes merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya milik desa sehingga hasilnya akan dinikmati desa.
“Jadi kalau misalnya DD/ADD nanti dihapus oleh pemerintah, desa tidak lagi tergantung karena sudah memiliki badan usaha,” terang dia.
Wabup yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Cabang PDI Perjuangan Sumenep ini menjelaskan, dari 330 desa, yang tercatat memiliki BUMDes hanya 114 desa.
Namun dari jumlah tersebut yang bisa dikatakan berjalan dengan baik sekitar 10 BUMDes sementara sisanya masih dalam proses merintis.
“Jadi kalau dipersenkan sekitar 35 persen dari jumlah desa yang ada di Sumenep,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta desa yang belum memiliki BUMDes segera membentuk badan usaha sesuai potensi daerah masing-masing. Sehingga anggaran DD/ADD yang diterima dapat bermanfaat dengan baik dan menjadi sumber pemasukan bagi kas desa.
“Dana Rp 1 miliar lebih itu harus dimanfaatkan dengan baik. Itu nanti juga bisa menjadi sumber pemasukan bagi desa,” ujar Fauzi.
Ke depan, Pemkab Sumenep juga berupaya agar angka kemiskinan bisa ditekan. Salah satunya dengan menciptakan lapangan kerja baru, dan mengoptimalkan pasar tradisonal sebagai pusat perekonomian di setiap kecamatan.
Selain itu, dengan memaksimalkan peran BUMDes, seperti BUMDes yang menggalakkan pengelolaan tempat wisata di setiap desa.
Saat ini ada sekitar tiga tempat wisata yang telah di kelola oleh BUMDes. Yakni Pantai Sembilan, Pantai Badur, dan wisata air terjun Air Merah. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS