KEDIRI – Upaya Pemerintah Kabupaten Kediri menurunkan kasus stunting dengan berbagai cara mendapat acungan jempol Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana.
Salah satunya, menggalakkan penanaman padi biofortifikasi ke seluruh wilayah Kabupaten Kediri.
Biofortifikasi merupakan proses menambahkan dan atau meningkatkan kualitas nutrisi dalam tanaman bahan pangan melalui pemuliaan tanaman. Biofortifikasi mendukung percepatan penurunan prevalensi stunting.
Menurut Renny Pramana, upaya yang sudah dilakukan Pemkab Kediri melalui Dinas Pertanian ini patut diapresiasi.
“Ini salah satu cara untuk menekan kasus stunting melalui pemberian bantuan benih padi biofortifikasi,” kata Renny, saat menggelar kegiatan workshop sosial di Desa Kayunan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jumat (20/10/2023).
Terkait upaya penanggulangan stunting, perempuan yang juga Bendahara DPD PDI Perjuangan Jatim ini mengatakan, masalah pangan menjadi hal yang penting.
“Saya sering diskusi sama Pak Anang (Kepala Dinas Pertanian), karena persoalan pangan ini tidak bisa kita nomor-duakan, harus menjadi prioritas,” ujarnya.
Karena itu pula, dia ingin intens bertemu kelompok tani di seluruh Kabupaten Kediri dalam upaya peningkatan hasil pangan. Renny juga sudah dan akan terus membantu kebutuhan para petani untuk meningkatkan hasil pertanian mereka.
Baca juga: Sapa Petani Desa Duwet, Renny Pramana Serahkan Bantuan Benih Padi, Pupuk dan Alat Pertanian
Misalnya, membantu kebutuhan benih, pupuk, maupun alat pertanian. “Mudah-mudahan saya bisa sedikit meringankan apa yang menjadi beban kebutuhan petani,” ungkap legislator yang getol membantu persoalan stunting ini.
Sementara itu, Kabid Pengolahan Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri Rini Pujiastuti menjelaskan, padi biofortifikasi adalah padi khusus mengandung nutrizink yang sangat berguna untuk mengatasi stunting.
Di tahun 2022, pihaknya mendapatkan paket bantuan benih tanaman padi biofortifikasi dari pemerintah, yang bisa ditanam di lahan 1000 hektar.
Sedangkan di tahun 2023, dapat paket bantuan padi biofortifikasi seluas 3950 hektar meningkat 4 kali lipat.
Meningkatnya jumlah bantuan padi biofortifikasi yang diberikan dari tahun sebelumnya, terang Rini, karena para petani di Kabupaten Kediri semakin antusias untuk menanamnya.
“Kalau kita menerima bantuan mesti saya tawarkan ke petani. Tentu akan dilihat produktivitasnya. Jadi produktivitasnya tidak berbeda dengan benih yang lain. Akhirnya banyak petani yang mau mengajukan lagi paket bantuan yang dianggap meringankan biaya produksi petani,” beber Rini Pujiastuti.
Menurutnya, bantuan benih padi biofortifikasi sudah didistribusikan di 10 wilayah kecamatan tersebar di Kabupaten Kediri.
Salah satunya bantuan diberikan ketika dilaksanakan kegiatan workshop sosial bertemu dengan sejumlah kelompok tani di beberapa wilayah kecamatan.
“Kita setahun itu satu kelompok tani hanya boleh menerima satu bantuan. Jika ada kelompok tani sudah menerima bantuan benih padi di awal tahun, tidak bisa menerima bantuan lagi di akhir tahun,” paparnya. (putera/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS