SURABAYA – Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mendorong Pemkot segera melakukan pemulihan ekonomi dan percepatan perbaikan kondisi ekonomi masyarakat.
Menurutnya, unit-unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tetap jadi fokus utama dalam upaya pemulihan ekonomi dan percepatan perbaikan kondisi ekonomi masyarakat Kota Pahlawan ini.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) juga telah menempatkan pemulihan ekonomi sebagai salah satu pos prioritas dengan 2,16 persen anggaran atau sebesar Rp 224.856.253.590 dari total kekuatan belanja sebesar Rp 10.405.185.113.
“Diharapkan realisasi akselerasi bisa mulus melaju sejak awal tahun 2022 mendatang,” kata Adi Sutarwijono, Sabtu (13/11/2021).
Ketua DPC PDI Perjuangan ini menyebut unit-unit UMKM tetap jadi fokus utama yang harus mendapatkan akses permodalan.
Apa lagi melalui BUMDnya, yakni PT BPR Artha Surya, Pemkot Surabaya telah mengeluarkan pinjaman lunak dengan bunga 3 persen, melalui program Pinjaman UMKM Surabaya Pasti Tangguh (Puspita).
“Program itu dipakai oleh pelaku UMKM di Surabaya untuk menggerakkan ekonominya. Jadi saya kira pemkot juga akan memberikan akses modal,” ujarnya.
Selanjutnya, akses promosi semakin terintegrasi dengan memanfaatkan ranah teknologi dan informasi. Begitu juga penyediaan sarana akses bimbingan bagi pelaku UMKM.
“Bagaimana mendesain packaging, terus mendesain promosi dengan efektif itu harus dijalankan oleh pemkot,” terangnya.
Sebab, lanjut Awi, sapaan lekat mantan wartawan ini, gencarnya promosi bisa memperkuat branding UMKM yang ada di Kota Surabaya. S/ehingga akan mempengaruhi antusiasme masyarakat untuk membeli produk-produk hasil tangan pelaku usaha.
Awi menambahkan, ketika berbicara UMKM ada 3 aspek penting yang harus benar-benar dicermati jika ingin perbaikan ekonomi masyarakat bisa berjalan sesuai rencana.
“Karena UMKM itu dimana pun kan masalahnya ada 3, yaitu akses modal, akses bahan baku, dan pasar,” bebernya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS