
SURABAYA – Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana memastikan, revitalisasi Taman Remaja Surabaya (TRS) dengan Gedung Kesenian yang akan dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tidak akan mengubah kawasan tersebut sebagai salah satu ikon Kota Pahlawan.
“Tetap masih menjadi kenangan warga Surabaya, hanya identitasnya menjadi lebih kuat,” kata Whisnu, Selasa (25/8/2020).
Seperti diketahui, Bappeko Surabaya berencana merevitalisasi TRS dengan Gedung Kesenian pada tahun depan. Sedianya, kawasan yang sejak dulu dikenal sebagai Taman Hiburan Rakyat (THR) di Jalan Kusuma Bangsa Surabaya tersebut bakal menjadi pusat seni dan lokasi Festival Aspirasi ‘TriSakti’.
Area ini bakal disulap menjadi tempat yang mampu menampung seluruh kreatifitas seni, aspirasi, sekaligus pusat teknologi yang sudah lama dikenal sebagai Hi-Tech Mall.
Nantinya, penggabungan unsur dari revitalisasi sesuai dengan ajaran Tri Sakti Bung Karno. Yakni, berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.
”Iya, segera dibangun gedung, jika dilihat dari atas akan berbentuk lambang Tri Sakti,” terang pria yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini.
Menurut WS, sapaan akrab Whisnu Sakti, kawasan baru ini akan menampung seluruh kreatifitas seni, hiburan rakyat, sekaligus pusat perbelanjaan IT yang disebut Pemkot Surabaya menjadi yang terbesar se-Indonesia Timur.
Seluruh penggabungan unsur seni, aspirasi masyarakat, dan perniagaan elektronik menjadi satu area. Bangunan bertingkat itu terdiri beberapa lantai diperuntukkan sebagai lokasi seni, tempat pertunjukan, dan perbelanjaan elektronik.
Sedangkan, untuk akses kawasan bawah akan dipercantik dengan taman, dan aula outdoor sebagai lokasi penyampaian aspirasi. Juga disediakan ruangan-ruangan yang mungkin bisa dijadikan sekretariat bersama seluruh organisasi, dan komunitas.
“Wilayah samping gedung tetap menjadi wahana permainan bagi masyarakat. Jadi sekali kesana semua terpenuhi,” ujarnya.
Sedang Hi-Tech Mall, imbuh alumnus ITS Surabaya ini, sudah menjadi ikon perbelanjaan piranti elektronik yang terkenal sejak lama.
“Orang luar Surabaya kalau kulak tentang piranti IT sudah dari dulu selalu kesana. Nah, bagaimana bisa dimodernisasi namun tidak meninggalkan historisnya,” pungkas WS. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS