BLITAR– Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Blitar, Luqman Indra Laksono, meninjau kegiatan pelatihan linting rokok di Desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Kegiatan yang diselenggarakan salah satu pabrik rokok tersebut menjadi bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan keterampilan kerja di sektor industri kecil menengah.
Dalam kesempatan itu, Luqman melihat langsung proses pelatihan dan berinteraksi dengan peserta yang tengah mengikuti pelatihan linting rokok.
Dia mengapresiasi inisiatif pelatihan tersebut, namun juga menyoroti sejumlah kekurangan yang masih perlu dibenahi. Terutama terkait fasilitas pelatihan yang dinilai masih sangat terbatas.
“Kegiatan ini sebenarnya sangat baik karena memberikan bekal keterampilan kepada masyarakat agar siap bekerja di industri rokok,” ujar Luqman pada tim media ini, Rabu (29/10/2025).
“Tetapi dari hasil pantauan saya, masih ada banyak hal yang perlu ditingkatkan. Fasilitasnya masih minim dan dukungan anggarannya juga sangat terbatas,” imbuh dia.
Melihat kondisi demikian, Luqman yang juga anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Blitar itu menyatakan akan berupaya membantu mencarikan solusi, khususnya dalam hal penguatan dukungan anggaran.
Dia juga berencana menyampaikan hasil tinjauannya kepada Dinas Tenaga Kerja serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar agar pelatihan serupa dapat dikembangkan lebih optimal di masa mendatang.
“Saya akan komunikasikan dengan dinas terkait supaya pelatihan seperti ini tidak berjalan sendiri, tetapi mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Dengan begitu, hasilnya bisa lebih maksimal dan mampu menyerap tenaga kerja lokal,” ungkapnya.
Pelatihan linting rokok di Desa Maliran diikuti 12 peserta setiap shift, dengan pelaksanaan dua shift per hari. Hasil pelatihan tersebut nantinya akan disalurkan ke sejumlah perusahaan rokok di wilayah Blitar Raya.
Pihak penyelenggara menargetkan, program pelatihan ini dapat menjangkau hingga sekitar 800 peserta, mengingat tingginya minat masyarakat dan besarnya kebutuhan tenaga kerja terampil di sektor industri rokok lokal.
Luqman menegaskan, pelatihan berbasis keterampilan merupakan langkah penting dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat, terutama di tengah kondisi lapangan kerja yang semakin kompetitif.
“Kita ingin masyarakat Blitar memiliki kemampuan dan kesempatan kerja yang lebih baik. Dengan pelatihan seperti ini, mereka bisa menjadi bagian dari penggerak ekonomi daerah, bukan sekadar penonton,” tandasnya.
Melalui kunjungan tersebut, Luqman berharap kolaborasi antara dunia industri dan pemerintah daerah dapat semakin erat, sehingga pelatihan semacam ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, melainkan benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat Blitar. (arif/pr)