PONOROGO – Keinginan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, untuk merealisasikan program agriculture bundling package (listrik masuk sawah) akhirnya berhasil. Bekerja sama dengan PLN UP3 Ponorogo, Bupati Sugiri meresmikan program tersebut di Desa Ngampel, Kecamatan Balong, Senin (11/12/2023).
“Mimpi kami jadi kenyataan. Hampir 1 tahun merumuskan dengan PLN agar listrik bisa masuk sawah,” ujar Bupati Sugiri.
Menurut Bupati Sugiri, program listrik masuk sawah akan mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Tak hanya itu, akan lebih murah dan ramah lingkungan dibandingkan penggunaan diesel yang selama ini digunakan petani untuk mengairi sawah.
“Orang-orang yang hari ini menggunakan sumur dalam, diesel, bisa alih fungsi ke listrik yang lebih murah dan ramah lingkungan. Tentu ini akan luar biasa percepatannya,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Manajer PLN UP3 Ponorogo, Deny Setiawan, mengungkapkan, di Ponorogo program listrik masuk sawah sudah tersedia di 10 lokasi dengan total 5.853 pelanggan. Per pelanggan mendapatkan daya 3.500 volt ampere (VA), sehingga total ada 20 mega volt ampere (MVA).
“Nanti akan dinyalakan secara serial, berkelanjutan. Dari beberapa lokasi sudah kita bangun jaringannya, mulai hari ini kita resmikan di sini,” ujar Deny.
Deny juga menjelaskan, efisiensi adanya listrik untuk irigasi sawah mencapai 65 persen dibandingkan diesel fosil. Karena itu, pihaknya mendukung program yang dicanangkan Pemkab Ponorogo itu.
“Alhamdulillah, Bupati Sugiri mendorong program ini agar nanti supaya masif di Ponorogo. Program ini juga bisa meningkatkan perekonomian dan produktivitas petani,” terangnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS