PONOROGO – Putus sekolah menjadi salah satu ‘PR’ Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo untuk mengatasi rendahnya rata-rata lama sekolah warga. Untuk itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, meluncurkan program Pendidikan Kesetaraan Paket A, B, C di Pendopo Kabupaten Ponorogo, Kamis (10/11/2023).
Bupati Sugiri secara tegas menyampaikan, program tersebut tidak hanya demi meningkatkan indeks pembangunan manusa (IPM), melainkan juga untuk mengubah pola pikir masyarakat.
“Kami ingin ada percepatan perubahan mindset dari seluruh masyarakat. Kalau rata-rata lama sekolah bisa tinggi akan seperti di Jepang atau negara maju lainnya,” ujar Bupati Sugiri.
Menurutnya, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Ponorogo hanya sekitar 7,3 tahun. Itu menunjukkan bahwa rata-rata penduduk Ponorogo hanya menempuh pendidikan setara kelas 1 SMP.
“Kita terus dorong biar tinggi (rata-rata lama sekolah, red). Nanti ketemu rata-rata lama sekolah 12 tahun,” jelasnya.
Selain ingin mengubah mindset, Bupati Sugiri juga ingin ada pendidikan vokasi yang bisa mengasah keterampilan warga belajar.
“Sehingga sambil belajar mengejar paket, di situ ada keahlian yang bisa diasah untuk bekal hidup,” tandas politisi PDI Perjuangan itu.
Sebanyak 1.642 peserta (warga belajar) yang mengikuti Pendidikan Kesetaraan itu tergabung dalam paket A (setara SD) 28 peserta, paket B (setara SMP) 400 peserta, dan paket C (setara SMA) 1.214 peserta.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi Hanuri, mengatakan, program vokasi akan disesuaikan dengan potensi warga belajarnya. Sehingga mampu untuk mendorong jiwa berwirausaha mereka.
“Di samping agar meningkatkan IPM, juga semoga bisa memberikan kontribusi positif dalam membangun kesejahteraan masyarakat,” terangnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS