MALANG – Tim Pendopo Aspirasi Ahmad Basarah menggelar Gerakan Bersih Indah, Sehat, dan Aman (BISA) di Bendungan Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jumat (26/6/2022). Kegiatan tersebut berlangsung atas kerjasama antara Komisi X DPR RI dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Koordinator Pendopo Aspirasi Ahmad Basarah, Saifudin Zuhri memaparkan bahwa Gerakan BISA merupakan kampanye dari Kemenparekraf kepada pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19.
Menurutnya, selaku Legislator dari Dapil Malang Raya, Basarah memberikan perhatian luar biasa kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang ‘terpukul’ akibat pandemi Covid-19. Terutama di Malang Raya, banyak masyarakat yang menggantungkan mata pencaharian sehari-hari dari usaha pariwisata.
“Harapannya melalui kegiatan ini, hubungan antara panjenengan dengan Bapak Ahmad Basarah dan teman-teman Pendopo Aspirasi bisa terjalin sebagai keluarga. Panjenengan adalah keluarga-keluarga baru, Insya Allah kita akan saling mendukung dan membantu satu sama lain,” ujar Saifudin Zuhri.

Selain pandemi Covid-19, Gerakan BISA memang difokuskan di Kabupaten Malang. Sebab berdasarkan data jumlah wisatawan di Kabupaten Malang berada jauh di bawah Kota Batu, sebanyak 2 juta wisatawan. Padahal daya tarik dan potensi wilayah yang dimiliki Kabupaten Malang tidak kalah dengan wilayah lainnya.
“Meningkatkan daya tarik pariwisata di Kabupaten Malang, terutama yang ada di daerah Malang Selatan. Itu pantainya begitu luar biasa tapi masih belum dikelola dengan maksimal,” ucap Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Batu tersebut.
Sementara itu, narasumber Gerakan BISA Dr. Zainudin menjelaskan bahwa salah satu upaya agar dapat meningkatkan potensi pariwisata di Kabupaten Malang adalah dengan menguatkan branding destinasi wisata melalui media sosial.
Menurutnya, media sosial menjadi salah satu sarana paling efektif untuk bisa menjangkau khalayak luas. Oleh sebab itu, inovasi, kreativitas, dan keterlibatan masyarakat sekitar menjadi syarat utama agar objek wisata di Kabupaten Malang bisa menjadi destinasi yang populer.

“Saya kira, keterlibatan masyarakat ini menjadi penting. Karena apa, nanti mungkin masyarakat di sekitar kawasan wisata itu ada tidak hal-hal yang bisa diangkat. Entah itu budayanya, seninya, kebiasaan masyarakat, dan yang lainnya, itu bisa diangkat. Yang terpenting keterlibatan masyarakat dulu,” jelas Zainudin.
Terlebih Bendungan Karangkates memiliki nilai historis yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan, Bendungan ini merupakan bendungan pertama yang dibangun pada era kemerdekaan yang diprakarsai Bung Karno guna meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Kabupaten Malang.
Karena itu, sebutnya, hal ini bisa menjadi nilai lebih Bendungan Karangkates yang dapat difungsikan sebagai tempat edukasi wisata sejarah. Tentunya harapan ini dapat terealisasi dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Malang, untuk bersama membangun branding dan daya tarik Bendungan Karangkates.
“Pemerintah dalam hal ini adalah pemangku administratif maupun pemilik sektoral. Mungkin Karangkates ini miliknya pemerintah pusat, tapi wilayah administrasi miliknya Kabupaten Malang. Maka sinergi mutlak dibutuhkan,” ujarnya. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS