KOTA MALANG – Tiga kader PDI Perjuangan disebut-sebut bakal diusung sebagai calon Wali Kota Malang pada Pilkada 2018. Tiga nama yang santer disebut, yakni Arief Wicaksono, Sri Untari, dan Sri Rahayu.
Ketiga nama yang masuk daftar kandidat tersebut punya sejarah panjang di panggung politik di Kota Malang. Sri Untari saat ini menjabat Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.
Sedang Arif Wicaksono adalah Ketua DPC PDIP Kota Malang, dan Sri Rahayu saat ini menjadi Ketua Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak DPP PDI Perjuangan.
Kepada wartawan, Sri Untari menyatakan secara pribadi belum terpikir untuk maju sebagai calon wali kota. Sebab, jelas politisi yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim tersebut, saat ini dia masih sibuk menjalankan tugas partai.
”Saya memang sampai hari ini belum berkomitmen ke sana, karena tanggung jawab saya besar sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. Apalagi kita mau siapkan pilgub. Selain itu mau ada pilkada di 18 kabupaten/kota yang harus kita rancang. Saya sedang berkonsentrasi untuk mengurus partai,” kata Untari, kemarin.
Meski demikian, jelas Untari, PDIP mulai mengambil langkah-langkah strategis jelang Pilkada Kota Malang 2018.
Misalnya, melakukan survei, baik internal maupun eksternal. Survei itu untuk menentukan siapa saja tokoh-tokoh yang layak diusung sebagai calon Wali Kota Malang.
”Pembahasan tentu sudah ada meski untuk nama kami menunggu keputusan dari DPP. Tapi saat ini kami tengah menjaring kader internal. Sebelas anggota legislatif di DPRD Kota Malang kami survei semua,” ujar perempuan yang sukses membangun Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) dengan puluhan ribu anggota tersebar di Malang Raya ini.
Terpisah, Ketua DPC PDIP Kota Malang Arif Wicaksono yang juga Ketua DPRD Kota Malang mengatakan, seluruh elemen partai akan all-out dalam memenangkan Pilkada 2018.
Selama dua periode sejak 2003 sampai 2013,sebutnya, PDI Perjuangan berhasil mengantarkan kadernya menduduki jabatan wali kota. Hanya, pada saat Pilkada 2013, PDIP gagal mengulang kesuksesan serupa.
”Kami sudah pelajari dengan baik segala macam kekurangan pada saat pilkada periode lalu. Termasuk juga menekankan kepada semua kader agar menurut kepada titah DPP khususnya terkait dengan rekomendasi calon kepala daerah,” tegasnya.
Soal apakah dirinya akan mau menjadi N2 atau N1, menurut Arif, semua tergantung keputusan DPP PDIP. ”Kami serahkan keputusan rekomendasi ke pusat,” ujarnya.
Sedang Sri Rahayu bukan nama baru bagi warga Malang, karena pernah meramaikan panggung Pilkada Kota Malang 2013.
Sebagai salah satu partai politik paling kuat di Malang Raya, PDIP bisa mengusung calon sendiri tanpa koalisi dengan parpol lain, dalam Pilwali Malang 2018.
Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka saat berkunjung ke Kota Malang, Minggu (30/4/2017) menyebutkan, sampai sekarang di tingkat pusat belum dilakukan pembahasan nama-nama yang bakal diusung di masing-masing daerah.
”Belum ada nama-nama. Baru Agustus tahun ini (dibahas). Bulan ini rencana raker pilkada serentak,” ungkap Rieke. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS