SURABAYA – Setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerapkan kebijakan mengubah pekerjaan rumah (PR) akademik pelajar SD-SMP sederajat menjadi pendidikan karakter, para guru juga diajak dan diminta mendidik anak-anak Surabaya itu dengan tulus dan ikhlas.
Ajakan ini dinilai penting karena antara guru dan orangtua harus bersinergi dalam membentuk karakter seorang anak.
Salah satu cara untuk terus menyemangati dan memotivasi para guru itu, Pemkot Surabaya menggelar salan sehat yang diikuti sekitar 3.500 guru se-Kota Surabaya, Minggu (20/11/2022) pagi.
Jalan sehat yang digelar di halaman Balai Kota Surabaya itu dilepas langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi.
Eri menyampaikan, jalan sehat kali ini sebenarnya dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 77. Jalan sehat itu digelar supaya menambah semangat para guru, apalagi saat ini Pemkot Surabaya sedang menerapkan pendidikan karakter.
“Jadi, saya titip betul kepada para guru, karena pemimpin-pemimpin bangsa ini kelak lahir dari anak-anak yang kita didik sekarang. Sehingga kalau mendidik anak-anak saya mohon dengan hati yang tulus dan ikhlas,” ajak Eri Cahyadi.
Politisi PDI Perjuangan tersebut juga minta para guru itu untuk tidak mendidik dengan cara kekerasan. Tapi harus humanis, karena menurut Eri, lisan dan doanya para guru itu mustajabah.
Makanya, ketika mengajar itu harus sambil berdzikir dan terus menyampaikan kepada anak didiknya hal-hal yang baik.
“Guru itu adalah orangtua. Bagi saya, orangtua itu adalah orang yang melahirkan kita dan orang yang mendidik kita, yaitu para guru. Makanya doanya para guru itu mustajabah,” jelasnya.
Dia juga berharap dengan adanya jalan sehat itu akan semakin merekatkan hubungan persaudaraan dan sinergitas antara pemkot dengan para guru.
Di samping itu, dengan jalan sehat itu diharapkan dapat mengingat memori semua orang bahwa dalam membangun Kota Surabaya, dan menciptakan kader-kader bangsa, kader-kader pemimpin kota harus selalu bersama-sama.
“Tentu pemkot tidak bisa sendirian, dan jasanya para guru ini sangat luar biasa bagi kita semua,” kata Eri.
Dia juga menegaskan bahwa saat ini Surabaya terus bergerak ke semua lini, termasuk bergerak dalam bidang pendidikan.
Saat ini, pemkot ingin menciptakan anak-anak yang berkarakter Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, sehingga peran dari seorang guru ini sangat besar untuk mewujudkan anak-anak Surabaya yang berkarakter itu.
“Jadi, bagaimana anak-anak di Surabaya ini tidak hanya pendidikan akademisnya saja yang ditonjolkan, tapi juga pendidikan karakternya, jiwa-jiwa toleransinya dan jiwa-jiwa ke-bhinnekaan-nya yang ditonjolkan. Dengan cara itu, saya berharap di tangan guru inilah akan muncul pemimpin-pemimpin yang luar biasa dari Kota Surabaya,” tuturnya. (nia/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS