SITUBONDO – Memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada hari Kamis (10/11/2022), Bupati Situbondo, Karna Suswandi, memutuskan untuk mengganti status Kabupaten Situbondo yang selama ini identik dengan sebutan Kota Santri dipertegas menjadi Kota Santri Pancasila.
Perubahan status tersebut disampaikan Bupati Karna dalam sambutannya saat melepas peserta Napak Tilas KHR. As’ad Syamsul Arifin (Kiai As’ad) menyambut 1 Abad NU sekaligus peringatan Hari Pahlawan di Kantor PCNU Situbondo.
Menurut Bupati Karna, pergantian status identitas dari sebutan Kota Santri menjadi Kota Santri Pancasila merupakan upaya mempertegas bahwa Kabupaten Situbondo adalah tempatnya santri yang berpegang teguh pada ideologi Pancasila; santri yang menjunjung tinggi semangat nasionalisme dan cinta tanah air, sebagaimana yang ditunjukan pahlawan nasional asal Situbondo, KHR. As’ad Syamsul Arifin.
“Kita ingin mempertegas bahwa Situbondo yang mayoritas santri merupakan santri yang menjunjung tinggi Pancasila, santri nasionalis. Maka sejak hari ini, saya memutuskan identitas status Situbondo sebagai Kota Santri Pancasila,” ujar Bupati Karna dalam sambutannya di depan peserta napak tilas.
Bupati yang akrab disapa Bung Karna tersebut mengungkapkan, penyematan identitas Kota Santri Pancasila pada Kabupaten Situbondo bukan tanpa alasan. Bila dilihat dari sejarahnya, Kabupaten Situbondo melahirkan banyak santri yang berjuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia dan mempertahankan Pancasila. Salah satunya KHR. As’ad Syamsul Arifin, yang telah diangugerahi gelar pahlawan nasional.
Sebab itu, guna menghormati para santri yang telah berjuang melawan penjajah demi kemerdekaan, politisi PDI Perjuangan itu menjadikan Kabuputen Situbondo sebagai Kota Santri Pancasila dengan harapan, kaum santri di Situbondo bisa meneruskan jejak langkah perjuangan santri terdahulu menjadi penegak agama dan penjaga nilai Pancasila.
“Identitas Situbondo sebagai Kota Santri Pancasila ini juga menjadi sebuah doa dan harapan agar di kota yang kita cintai ini akan terus lahir santri-santri yang selain menjadi tonggak penegak agama juga sebagai garda dalam menjaga keutuhan dan persatuan Indonesia,” pungkasnya. (ryo/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS