Rabu
05 Februari 2025 | 11 : 46

Tenaga Kerja China di Indonesia Hanya 21.000

pdip-jatim-jokowi-di-karawang

KARAWANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengklarifikasi isu-isu tidak benar soal maraknya tenaga kerja asal China di tanah air, yang disebut-sebut berjumlah 10 juta hingga 20 juta orang.

“Itu yang hitung kapan? Hitungan kita sampai hari ini, tenaga kerja yang dari Tiongkok itu 21 ribu, sangat kecil sekali. Jangan ditambahin nol terlalu banyak,” kata Jokowi saat membuka Deklarasi Pemagangan Nasional Menuju Indonesia Kompeten di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12/2016).

Dia membandingkan dengan jumlah TKI di Saudi yang lebih dari 1 juta, di Malaysia lebih dari 2 juta, di Hongkong 153 ribu, dan di Thailand 200 ribu. “Negara mereka welcome, dan mereka biasa-biasa saja,” ujarnya.

Menurut Jokowi, secara logika pun tidak mungkin banyak tenaga kerja dari China, Amerika nan Eropa yang mau bekerja di Indonesia. Sebab, gaji di negara tersebut jauh lebih baik ketimbang di Indonesia.

“Kita harus ngomong apa adanya, gaji kita di sini memang masih lebih rendah dari yang di sana,” ucap Jokowi, seraya menambahkan, tahun demi tahun nanti akan bisa meningkat kalau pertumbuhan ekonomi semakin baik.

Mengenai angka 10 juta itu, sebut Jokowi, itu adalah jumlah turis yang diharapkan datang dari Tiongkok ke Indonesia.

Dia menyebutkan, sekarang yang menjadi rebutan nomor satu adalah Tiongkok dengan jumlah 150 juta turis. Amerika mendapat porsi yang paling besar dari jumlah tersebut, sementara yang kedua adalah Uni Eropa.

“Ini urusannya urusan turis lho.  Bukan urusan tenaga kerja, mana mau mereka ke sini dengan gaji yang lebih kecil. Kan tidak mungkin,” tambahnya.

Jokowi minta, kalau tidak punya data, tidak usah menyampaikan, karena itu artinya membohongi masyarakat dan bisa meresahkan masyarakat.

Soal kemungkinan tenaga kerja asing menyalahgunakan fasilitas bebas visa kunjungan wisata, Jokowi menegaskan, kalau ada yang ilegal maka hal tersebut menjadi tugas Ditjen Imigrasi dan Kementerian Ketenagakerjaan untuk menindak.

“Paling-paling memang kalau ada investasi tertentu yang memiliki keahlian khusus, mungkin katakanlah dari 100 ada diambil 1 atau 2 ya saya kira itu wajar,” jelas dia.

Sementara terkait penyebar isu 10 juta tenaga asing dari RRT, Jokowi mengatakan, itu urusan polisi. “Itu urusannya polisi lah, urusannya polisi. Tapi hal yang meresahkan seperti itu memang harus ditindak,” tegasnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Sudjoko Support Langsung Laga Inter Kediri, Berharap Lolos 8 Besar

KEDIRI – Anggota DPRD Kota Kediri Sudjoko Adi Purwanto ikut menyaksikan laga babak 16 besar Liga 4 PSSI Jatim ...
KRONIK

Gugatan Sengketa Pilkada Ponorogo Ditolak MK, Sugiri: Kita Dimenangkan Rakyat

PONOROGO – Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya menolak gugatan terhadap Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep Warning Pengusaha untuk Tidak Timbun LPG 3 Kg

SUMENEP – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep, Hosnan, mengingatkan pengusaha atau pemilik pangkalan gas LPG 3 ...
LEGISLATIF

Penggunaan KTP Digital Masih Minim, Heru Kusnidar Dorong Dispendukcapil Ngawi Buka Pendaftaran di Tingkat Desa

NGAWI – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Ngawi, Heru Kusnindar mendorong perluasan penggunaan aplikasi ...
SEMENTARA ITU...

Megawati Minta BMKG Ambil Hikmah dari Musibah Kebakaran Besar di Los Angeles

VATIKAN – Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri minta ...
LEGISLATIF

Ada Isu Elpiji 3 Kg Langka, Legislator PDI Perjuangan Surabaya Sidak Beberapa Lokasi

SURABAYA – Isu kelangkaan LPG (elpiji) 3 Kg mengakibatkan adanya antrean di salah satu pangkalan LPG di wilayah ...