BLITAR – Wali Kota Blitar Santoso minta seluruh kegiatan penanggulangan Covid-19 dimaksimalkan. Sebab sesuai data Dinas Kesehatan Kota Blitar, hingga 5 Agustus 2021 jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 telah mencapai 5.640 orang.
Kasus itu didominasi warga berusia 20-40 tahun dengan jumlah 2.258 orang. Sedangkan untuk rincian keseluruhan, kasus konfirmasi laki-laki sebanyak 2.706 kasus dan perempuan 2.934 kasus.
Permintaan itu dia sampaikan saat Rapat Analisa dan Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV sebagai upaya penanggulangan Covid-19 di Ruang Kerja Kantor Wali Kota Blitar, Jumat (6/8/2021).
Rapat annev PPKM Level IV ini juga diikuti Kepala OPD, Camat, Lurah serta jajaran lainnya melalui zoom meeting.
“Saya minta penanganan dan penanggulangan Covid-19 di Kota Blitar terus dimaksimalkan. Agar tidak terjadi peningkatan kasus. Saya juga minta seluruh kegiatan seperti tracing kontak erat yang dilakukan Satgas Covid-19 juga dioptimalkan,” ujar Santoso.

Menurutnya, beberapa langkah yang tengah disiapkan Pemkot Blitar saat ini antara lain, pengaturan penegakan prokes di pasar tradisional maupun modern, peningkatan operasi yustisi di seluruh titik, serta terus memantau dan mengoptimalkan Rumah Isolasi Covid-19.
Selain itu percepatan vaksinasi dan tracing melalui test PCR yang ditargetkan sehari 300 spesimen.
“Hari ini kita lakukan annev, kita lakukan untuk meningkatkan penanggulangan. Di antaranya 3T, terus kita juga meningkatkan vaksinasi di Kota Blitar yang terus banyak peminatnya. Kita maksimalkan kegiatan itu,” ungkap wali kota dari PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, dalam paparannya Kapolres Blitar Kota, AKBP Yudhi Hery Setiawan menjelaskan, saat ini tracing di Kota Blitar tengah digencarkan. Bahkan pihaknya juga telah menyiapkan tim tracer yang disebar di berbagai titik.
Pihaknya meminta agar OPD, Camat dan Lurah serta seluruh instansi bekerja sama dari hulu hingga hilir. Apalagi saat ini Kota Blitar sudah memiliki Gedung Isolasi Terpusat di Asrama PGSD UM Jalan Ir Soekarno yang dinilai efektif untuk mengantisipasi penularan. (arif/pr)













