BLITAR– Wali Kota Santoso langsung masuk kerja pasca insiden perampokan yang menimpa dirinya dan istri di rumah dinas (Rumdin) Wali Kota yang terletak di Jalan Sudanco Supriyadi Kota Blitar, pada Senin, (12/12/2022) lalu.
Kader PDI Perjuangan ini menyebut dia tak ingin terus larut dalam peristiwa tersebut. Saat ini dia kembali fokus bekerja menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota Blitar.
Hal itu dia sampaikan saat menghadiri acara dialog Interaktif Capacity Building yang digelar Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Blitar di Aula Kantor Kecamatan Kepanjenkidul.
“Syukur alhamdulillah, pasca insiden perampokan di Rumdin Senin lalu, kesehatan fisik saya beserta sang istri telah membaik, meski sebelumnya sempat trauma dengan kejadian itu. Dan mulai sekarang saya harus kembali fokus bekerja seperti biasanya,” kata Santoso, Jumat (16/12/2022).
Dia menjelaskan insiden perampokan yang dialaminya di Rumdin Wali Kota telah ditangani aparat kepolisian. Dia hanya bisa berharap polisi mampu segera mengungkap kasus perampokan itu.

“Semoga peristiwa perampokan itu bisa segera diusut tuntas, agar kita semua tau siapa dalang dan pelakunya, serta apa motif di belakangnya,” harapnya. (Baca juga: Kusnadi Desak Polisi Segera Tangkap Perampok Rumdin Wali Kota Blitar)
Sementara itu, Dialog Interaktif Capacity Building ini mengusung tema menjalin harmoni serta mempererat persatuan dan kesatuan antar suku atau etnis, agar terwujud pembauran kebangsaan yang dinamis dan efektif menuju Kota Blitar Keren.
Santoso mengatakan adanya pembauran etnis dan suku sangat penting diwujudkan untuk mendukung seluruh program Pemerintah Kota Blitar. Mengingat program pembangunan yang dihadirkan, secara penuh untuk kemajuan dan kesejahteran masyarakat.
Lebih dari itu, keberadaan FKP sangat dibutuhkan untuk mewujudkan keamanan dan ketenteraman Kota Blitar. Apalagi menjelang Pesta Demokrasi tahun 2024.
“Kita tahu 2024 nanti adalah tahun politik, kita berharap bagaimana masyarakat bisa tenang, tidak terpengaruh karena kesukuan mengingat suku-suku di Kota Blitar cukup banyak jumlahnya,” tutur Santoso. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS