JAKARTA – Meski mengenakan baju beratribut PDI Perjuangan, mantan penanggung jawab pengumpul KTP kelompok relawan Teman Ahok, Richard Sukarno belum tentu anggota partai pemenang pemilu tersebut.
“Foto itu harus dilihat, apakah yang bersangkutan anggota PDI-P atau bukan. Kan banyak simpatisan yang pakai (baju) PDI-P,” kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Jumat (24/6/2016) malam.
Seperti diketahui, Richard Sukarno fotonya belakangan tersebar di media sosial tengah mengenakan kemeja PDIP.
Sebelumnya, Richard mengungkapkan, bahwa kelompok relawan tersebut melakukan kecurangan dalam pengumpulan data KTP warga Jakarta untuk mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilgub DKI 2017.
Richard adalah seorang dari lima mantan penanggung jawab pengumpul data KTP untuk Ahok.
Terlepas Richard anggota PDIP atau bukan, Hasto mengapresiasi langkahnya yang berani buka-bukaan mengenai kecurangan pengumpulan KTP.
Dia juga menegaskan, tidak ada instruksi apapun dari partainya untuk menggembosi Teman Ahok.
Kalau pun benar Richard anggota PDI-P, ujarnya, maka sikap buka-bukaan soal kecurangan pengumpulan KTP itu merupakan inisiatif pribadi.
“Kami enggak ada instruksi. Yang bersangkutan menyampaikan sesuai suasana hatinya,” ucap Hasto.
Hasto juga menyatakan, kelompok relawan seperti Teman Ahok, rawan menjaga soliditasnya. Salah satu buktinya, sejumlah mantan anggota Teman Ahok telah mengaku melakukan kecurangan saat mengumpulkan KTP dukungan dari warga Jakarta agar Ahok bisa maju lewat jalur perseorangan.
“Itu menunjukkan apapun sebuah organisasi itu mengandung elemen yang sifatnya kontradiktif. Karena itu lah kenapa kami berpegang kepada jalur kepartaian,” tuturnya.
Paling tidak, lanjut Hasto, di dalam partai, seluruh kepentingan sudah disatukan ke dalam satu ideologi yang disepakati bersama. Partai juga mempunyai sistem, mekanisme, dan nilai-nilai yang harus diperjuangkan.
Meski demikian, Hasto tak lantas menyarankan Ahok untuk maju Pilgub DKI Jakarta melalui jalur parpol. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Ahok jalur mana yang akan ditempuh.
“Itu pilihan Pak Ahok sendiri yang harus dihormati. Sebagai individu dan warga negara, Pak Ahok bisa memilih,” ucapnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS