BATU – Menyebarluaskan konten-konten dari media internal adalah bagian tugas ideologis kader-kader PDI Perjuangan. Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Bidang Internal DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, SW Nugroho saat mengisi materi dalam acara Pendidikan Kader Madya di Wisma Perjuangan, Kota Batu.
Dunia berubah begitu cepat. Revolusi industri 4.0 mendorong perubahan pola komunikasi dan persebaran informasi di tengah-tengah masyarakat kita. Tidak bisa dipungkiri, media sosial hari ini begitu dominan mempengaruhi pemahaman masyarakat.
Karakteristik media sosial, memiliki jangkauan yang sangat luas dan sangat cepat. Hal ini kemudian merubah segala lini kehidupan masyarakat, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik.
Oleh sebab itu, Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut meminta kepada para peserta Pendidikan Kader Madya di Wisma Perjuangan, Oro-Oro Ombo, Kota Batu untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Kalau kita kemudian tidak adaptif, apa kemudian resikonya? Resikonya adalah kita ditinggalkan oleh orang. PDI Perjuangan sebagai partai nomor satu di Indonesia, sebagai partai paling besar, ketika tidak bisa beradaptasi, kita juga akan punah,” tegas SW Nugroho, Sabtu (11/12/2021).
DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, terang dia, sudah menyadari perubahan itu. Oleh karenanya, DPD PDI Perjuangan di Jawa Timur tengah melakukan penguatan partai melalui media sosial dan website sebagai upaya beradaptasi terhadap tuntutan zaman.
“Ketika kita memiliki media, sebagai kader apa yang harus kita lakukan? Caranya adalah dengan membesarkan media partai kita. Bagaimana caranya? Adalah dengan jempol kita,” imbuhnya.
Generasi Milenial dan Z ke depan akan menentukan arah dan langkah Bangsa Indonesia ke depannya. Generasi ini, lanjut SW Nugroho, merupakan generasi yang menjadikan media sosial sebagai sumber utama untuk berkomunikasi, entertainment, bahkan memperoleh informasi-informasi terkini, termasuk ideologi dan politik.
Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia saat ini tengah berhadapan dengan ideologi-ideologi transnasional yang disebarkan secara massif melalui media sosial.
“Kalau kita kemudian melawan, adalah dengan memberitakan kebenaran dan kerja-kerja kebaikan kita. Itu artinya, kita tengah mengerjakan kerja-kerja ideologis untuk menegakkan NKRI, Pancasila, dan menyelamatkan generasi penerus bangsa kita,” tegas Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jatim ini.
Hal tersebut adalah tantangan yang harus dijawab oleh seluruh Kader PDI Perjuangan dewasa ini. Di tengah era distrupsi teknologi ini, kader partai dituntut untuk bisa melakukan inovasi dan berkreasi, guna menyampaikan pesan-pesan kebangsaan dan kinerja kepartaian kita.
Maka, salah satu kewajiban sebagai seorang kader PDI Perjuangan adalah membantu membesarkan media partai, dengan melakukan like, comment, suscribe, dan share seluruh konten media sosial kita.
“Sekali lagi, ketika jempol anda digerakan, itu hal kecil yang dampaknya luar biasa. Itu bukan hanya tugas elektoral, itu adalah tugas ideologis,” tegas Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto tersebut. (ace/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS