Sabtu
19 April 2025 | 3 : 14

Survei Universitas Brawijaya, Gus Ipul-Puti Unggul 6,7 Persen

pdip-jatim-gusti-2-jari

MALANG – Laboratorium Kebijakan Publik dan Perencanaan Pembangunan (LKP3) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA-UB) Malang merilis hasil survei terkait Pilgub Jawa Timur.

Hasilnya, elektabilitas Cagub-cawagub Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno Putri (Gus Ipul-Puti) unggul 6,7 persen atas pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak.

Jika Pemilihan Gubernur Jawa Timur dilakukan saat ini, pasangan nomor urut 2 yakni Gus Ipul-Puti unggul 6,7 persen. Responden menentukan pilihannya 47,9 persen untuk Gus Ipul-Puti dan 41,2 persen untuk Khofifah dan Emil.

“Semua rata-rata menentukan jawaban dan posisinya di 47,9 persen memilih Gus Ipul-Mbak Puti dan 41,2 persen memilih Khofifah-Emil,” kata Sekretaris LKP3 FIA-UB Andi Kurniawan, di Malang , Selasa (8/5/2018).

Sementara 10,9 persen responden tidak menentukan pilihannya. Sedangkan untuk popularitas pasangan Gus Ipul-Puti berada di angka 97,62 persen, di atas Khofifah-Emil yang memperoleh 96,78 persen.

“Kami menguji apakah kenal dengan pasangan calon, ternyata dari total responden 96,78 persen kenal dengan Khofifah- Emil, sedangkan 97,62 persen kenal dengan Gus Ipul-Puti,” tambah Andi.

Untuk sebaran usia responden, Gus Ipul lebih unggul untuk pemilih di usia antara 36-55 tahun yakni sebesar 50,30 persen. Sedangkan pasangan Khofifah hanya dipilih 38,55 persen dari usia tersebut.

Sementara di usia milineal, Khofifah dan Emil unggul tipis dibanding Gus Ipul-Puti. Pemilih usia 17-20 tahun sebanyak 42,28 persen memilih Khofifah- Emil, sedangkan 41,46 memilih Gus Ipul-Puti.

Survei melibatkan 835 responden yang tersebar di 38 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur dengan margin of error 3,46 persen dan tingkat kepercayaannya 96.45 persen. Survei dilakukan dengan wawancara langsung dalam rentang waktu 23-30 April 2018.

Penentuan sample dengan metode multistage random sampling yang proporsional di masing-masing Kabupaten dan Kota.

Menyikapi hasil survei LKP3 FIA-Universitas Brawijaya Malang, pengamat politik FISIP Universitas Airlangga, Novri Susan mengatakan, survei dari lembaga universitas  bergerak karena orientasi akademis.

“Bukan untuk kepentingan calon tertentu, atau disewa calon tertentu,” kata Novri Susan di Surabaya.

Menurutnya, dalam 2 bulan terakhir Pilkada Jawa Timur, diwarnai ‘perang’ antar lembaga survei. Ada yang merilis hasil keunggulan Gus Ipul-Puti Guntur, ada pula yang merilis keunggulan Khofifah-Emil.

“Karena itu, wajar kalau publik juga bingung bahkan ragu atas akurasi hasil masing-masing lembaga survei,” ujar Novri.

“Jika yang mengeluarkan lembaga kampus, masyarakat meyakini mereka relatif lebih independen. Sebab, kampus tidak bisa partisan. Orientasi mereka lebih sebagai akademisi atau peneliti,” tambah dia. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Sumrambah Dorong DPRD Jatim dan Undar Terlibat dalam Pengembangan Kampung Adat Segunung

JOMBANG – Pembangunan Kampung Adat Segunung di Desa Segunung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, terus ...
EKSEKUTIF

Penuhi Kebutuhan Telur dan Sayur, Surabaya Gandeng Kota Blitar

SURABAYA – Pemkot Surabaya terus berupaya menekan inflasi. Salah satu langkah konkret yang tengah dilakukan adalah ...
KRONIK

Bupati Sugiri Tinjau Jembatan Ambrol, Juli atau Agustus Bisa Dibangun

PONOROGO – Ambrolnya Jembatan Mingging di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, pada 28 Maret lalu, mendapatkan ...
KABAR CABANG

DPC Tulungagung Terima Kunjungan Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah

TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menerima kunjungan Mahasiswa ...
KRONIK

Konsisten, Banyuwangi 13 Tahun Berturut-turut Raih WTP

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menunjukkan kinerja positif pengelolaan keuangan ...
LEGISLATIF

Puan Maharani Soroti Kekerasan Seksual yang Dilakukan Tenaga Medis

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kekerasan seksual yang diduga dilakukan tenaga medis, khususnya ...