
JAKARTA – Sampai tiga bulan jelang coblosan Pilpres 2019, Prabowo-Sandiaga belum mampu mengejar elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Sesuai survei teranyar Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf 54,9 persen, sedang Prabowo-Sandiaga 34,8 persen.
“Simulasi dua pasangan nama, Jokowi-Ma’ruf Amin 54,9 persen dan Prabowo-Sandiaga Uno 34,8 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, saat merilis hasil survei di Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Sementara sisanya, sebesar 9,2 persen responden belum menentukan pilihan dan 1,1 persen memilih untuk tidak akan memilih di antara keduanya atau golongan putih (golput).
Burhanuddin menekankan, elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres masih bisa berubah mengingat pilpres masih sekitar tiga bulan lagi. Ia menyebutkan, elektabilitas Jokowi dan Prabowo mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan survei pada Oktober 2018.
Adapun, pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) cenderung menurun. “Kurang lebih pertarungan masih tiga bulan. Selisih 20 persen belum aman buat pasangan Jokowi-Ma’ruf,” kata Burhanuddin.
Survei Indikator dilakukan pada 6-16 Desember 2018 dan melibatkan 1.220 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia.
Metode survei yang digunakan yakni dengan wawancara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Adapun margin of error rata-rata sebesar plus minus 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Sementara itu, DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menyatakan hasil survei internal mereka menunjukkan perolehan suara pasangan Capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Kota Pahlawan pada Pilpres 2019 masih di bawah target.
Sesuai survei yang mereka lakukan, perolehan pasangan Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019 masih 70 persen.
Ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan potensi perolehan suara bagi pasangan nomor urut 01 itu masih belum sesuai harapan dan target yang diputuskan dalam Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) PDIP Surabaya beberapa waktu lalu.
“Target Rakorcab PDI Perjuangan Surabaya itu 80 persen,” kata Whisnu, kemarin.
Atas kondisi itulah pihaknya akan kerja keras supaya target kemenangan 80 persen yang telah diputuskan dalam Rakorcab PDIP Surabaya bisa tercapai.
Pihaknya akan menggenjot dan mengoptimalkan sosialisasi ke masyarakat dengan menggerakkan mesin partai mulai dari kepengurusan di tingkat ranting, anak cabang hingga cabang PDIP supaya kemenangan maksimal bisa didapat.
“Masih ada 10 persen yang perlu digenjot untuk kemenangan Surabaya,” ujar politisi yang juga Wakil Wali Kota Surabaya ini. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS