SUMENEP – Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 Sumenep mendapatkan predikat pertama se-Jawa Timur. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep masih memiliki beberapa catatan. Terutama, rendahnya tata kelola.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengatakan bahwa ada yiga sektor yang masih lemah. Karena itu, ia meminta segera dilakukan pembenahan. Menurutnya, titik lemah tiga sektor itu dipengaruhi kualitas perencanaan.
“Kalau perencanaannya itu bagus, cepat, tepat waktu, pasti tidak merah. Itu yang perlu kita evaluasi,” ujar Fauzi, Jumat (22/8/2025).
Politisi PDI Perjuangan itu juga menegaskan, berkenaan dengan pengadaan barang dan jasa (PBJ) nanti perlu dilakukan penekanan dengan percepatan proses lelang program pemerintah.

Sehingga, pelaksanaannya tidak lamban. Untuk sektor SDM bisa diatasi karena berkaitan dengan penempatan pegawai dan pembagian tugas.
“Kalau PBJ ini misalnya terkait kecepatan melakukan tender proyek lebih awal,” jelasnya.
Sementara Plt. Inspektur Inspektorat Sumenep, Nurul Jamil, mengatakan bahwa dari hasil SPI, masih ada beberapa catatan di tiga sektor strategis.
Nilai ketiganya berada di bawah 75. Misalnya pengelolaan anggaran dengan nilai 72,43, pengadaan barang dan jasa (PBJ) 71,55, serta pengelolaan SDM 71,27.
“SPI ini bukan sekadar peringkat, melainkan alat untuk memetakan risiko korupsi agar pemerintah daerah bisa melakukan pencegahan sejak dini,” terangnya. (hzm/set)