SURABAYA – Bakal Calon Wali Kota incumbent Tri Rismaharini menyatakan tidak takut jika diserang dengan kampanye hitam menjelang pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2015. Risma juga mengajak pendukungnya tidak membalas jika ada kampanye hitam menyerang kubunya.
Menurut Risma, pada Pilkada 2010 saat masih berpasangan dengan Bambang DH, pihaknya juga sudah banyak menerima serangan kampanye hitam. Namun pasangan yang diusung PDI Perjuangan ini malah berhasil memenangkan pilkada yang saat itu diikuti 4 pasangan calon tersebut.
“Dulu pun sudah banyak kampanye negatif, tapi kalau Tuhan sudah menakdirkan menang, mau gimana lagi,” kata Risma didampingi bakal cawawali Whisnu Sakti Buana, di sela rapat koordinasi bersama Tim Kampanye Risma-Whisnu di Hotel Sahid Surabaya, Minggu (20/9/2015).
Bila nanti serangan kampanye hitam itu masih ada, Risma tidak terlalu menghiraukan, dan lebih menyerahkan kepada Tuhan. Dia juga mengingatkan pendukungnya menaati norma yang ada, tidak melakukan perbuatan yang mencederai demokrasi.
“Jangan menjelek-jelekkan ya. Kita jaga bersama-sama kota ini, ben kabeh lancar dan kutone tambah apik,” ajak Risma.
Meski sebagai petahana dalam Pilkada Surabaya, Risma menegaskan, kampanye tetap akan dilakukannya. Pihaknya tidak mau meremehkan pasangan calon lain yang diusung Partai Demokrat dan PAN, yakni Rasiyo-Lucy.
Mengenai strategi pemenangan, Risma menyerahkan sepenuhnya kepada kepada tim suksesnya. “Tim sukses sudah merencanakan dengan baik. Tim sukses yang tahu pemetaannya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Pasangan Risma-Whisnu, Syaifudin Zuhri mengatakan rapat koordinasi kali ini untuk membahas persiapan pemenangan lanjutan yang akan dikondisikan dimulai dari tingkat Rukun Warga (RW) sampai tingkat pusat. “Ini juga untuk membahas bagaimana strategi pemenangan,” kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu.
Pun Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono yang mengatakan hingga saat ini pihaknya masih berpikiran positif tahapan pilkada berjalan lancar.
“Pada tanggal 24 September akan dilakukan penetapan calon secara lancar begitu juga pada 25 September pengambilan nomor. Rapat koordinasi hari ini mengonsolidasikan kekuatan dari tingkat bawah RW sampai atas,” jelas Awi, sapaan akrabnya.
Sedang juru bicara Tim Pemenangan Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono, mengatakan salah satu strategi yang akan dilakukan adalah memanfaatkan kepopuleran Risma sebagai wali kota perempuan pertama di Surabaya dan Wakilnya Whisnu sebagai “senjata” untuk melawan pasangan mantan Sekdaprov Jatim Rasiyo dan mantan Mantan anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Lucy Kurniasari.
“Kita akan manfaatkan kepopuleran Risma-Whisnu untuk menjadi senjata yang paling ampuh dalam pemenangan kali ini,” ujar Didik Prasetiyono. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS