Rabu
12 Maret 2025 | 6 : 05

Sri Untari: NU dan Kaum Nasionalis Adalah Takdir Sejarah

pdip-jatim-untari-pelatihan-saksi

MALANG – Lagu “YaaLal Wathan” menggema, memenuhi aula pertemuan gedung MWC NU Kecamatan Tumpang, Malang, Minggu (10/3/2019). Lagu mars kebanggaan kaum nahdliyyin ini mengawali serangkaian acara peringatan Hari Lahir ke-93 NU.

Hadir dalam perayaan itu tokoh-tokoh NU Kecamatan Tumpang, tokoh masyarakat dan para pelajar IPNU-IPPNU. Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Sri Untari yang turut hadir sebagai undangan memberikan apresiasi yang tinggi.

“NU adalah sahabat kaum nasionalis. NU lahir dari bumi Indonesia mengabarkan Islam rahmatan lil’alamin,” ujar Sri Untari di kantor MWC NU Tumpang, Malang,

Sri Untari menambahkan, dengan prinsip-prinsip moderasinya, NU telah mampu memancarkan cahaya Islam untuk mengasihi pada sesama.

Bisa kita lihat, lanjutnya, tokoh-tokoh NU tidak pernah melakukan hal-hal yang bisa mengancam keharmonisan kita sebagai satu bangsa.a

“Perjuangan NU untuk NKRI itu sudah jelas dan sudah terbukti. Sejak sebelum kemerdekaan, para tokoh menjadi garda depan dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Coba kita tengok lagi catatan sejarah tentang Resolusi Jihad Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari,” jelas Sri Untari yang mencalonkan kembali menjadi anggota legislatif DPRD Provinsi Jawa Timur dari Dapil Malang Raya ini.

Jalan panjang dan jerih payah para tokoh NU memperjuangkan dan mempertahankan keutuhan NKRI sudah seyogianya memberikan hasil yang bisa dinikmati oleh kader-kader NU.

Tidak heran, sebut Untari, kalau hari ini kader-kader NU menempati pos-pos strategis dalam pemerintahan.

Karena itu, lanjut dia, peringatan Harlah ke-93 NU bukan sekadar perayaan seremonial. Akan tetapi sebagai momentum merefleksikan perjuangan NU dalam kebersamaan.

Harapannya, kader-kader NU khususnya, dan masyarakat Tumpang umumnya tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham radikal.

“Kalau kata Bung Karno jasmerah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Kaum nahdliyyin dan kaum nasionalis, mau tidak mau harus tetap bergandeng tangan menjaga NKRI dari rongrongan pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila,” urai Sri Untari.

Kandidat doktor di Universitas Brawijaya ini juga menjelaskan, kalau para santri NU sampai hari ini begitu kokoh menjaga NKRI, itu semata-mata karena mereka memegang prinsip-prinsip moderasi untuk menyemai keaswajaannya.

“Mungkin sudah takdir sejarah, NU dan kaum Nasionalis harus bahu-membahu menjaga keutuhan NKRI. Kita sudah bersepakat NKRI itu harga mati,” tuturnya. (S3T)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Perda Pemajuan Budaya Daerah Ditetapkan, Sinung: Jadi Pemerkuat Identitas Bondowoso

BONDOWOSO – Akhirnya Kabupaten Bondowoso memiliki Peraturan Daerah (Perda) Pemajuan Budaya Daerah. Perda tersebut ...
EKSEKUTIF

Eri Ajak Seluruh Masyarakat Jalankan Gotong Royong Lewat Musrenbang Kota Pahlawan

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota ...
LEGISLATIF

Suratun Nasikhah Sampaikan Pokir DPRD Kabupaten Blitar, 3 Hal Ini Jadi Prioritas Utama

BLITAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar menggelar rapat raripurna dengan agenda penyampaian ...
KRONIK

Sinergikan CSR dengan Kebutuhan Masyarakat, Bupati Lukman Minta Pengelolaan Program Tematik

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menegaskan bahwa pengelolaan program Corporate Social Responsibility ...
EKSEKUTIF

Sosialisasi Program Prioritas Banyuwangi, Bupati Ipuk Keliling Masjid

BANYUWANGI – Pada bulan Ramadan, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, melakukan keliling masjid-masjid untuk ...
SEMENTARA ITU...

Pemkot Surabaya Integrasikan Aduan yang Masuk DPRD dengan Aplikasi WargaKu

SURABAYA – Pemkot Surabaya terus berupaya mempercepat pelayanan publik, salah satunya dalam penyelesaian aduan ...