Kamis
17 April 2025 | 8 : 33

Sosialisasikan Gerakan Cegah Perkawinan Anak, Novita Hardini Ajak Santri Menjadi Pejuang Masa Kini

pdip-jatim-231025-novi-perak-2

TRENGGALEK – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini mengajak santri bisa menjadi pejuang-pejuang masa kini dengan menjadi agen perubahan mengajak teman sebaya menjadi generasi harapan bangsa.

Ajakan itu dia sampaikan di acara sosialisasikan gerakan Cegah Perkawinan Anak (Cepak) dan peningkatan kapasitas Pondok Pesantren Ramah Anak, di Kecamatan Dongko, Selasa (24/10/2023).

Angka perkawinan usia anak menjadi salah satu alasan Master Of Economic UIN Satu itu berupaya menggerakkan semua lini yang ada untuk bisa menjaga generasi penerus, menjadi generasi berkualitas.

Menurut Novita, hamil di usia muda sangatlah berisiko. Karena selain belum matang dan berisiko anak cacat atau stunting karena rahim anak belum kuat.

Pernikahan di usia belum matang, sebutnya, akan membebani orangtua dan cenderung menciptakan kemiskinan baru. Hal inilah yang mejadikan alasan kenapa istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin itu getol memerangi perkawinan anak.

“Menikah itu tidak hanya modal cinta, perlu dibarengi ilmu dan pengetahuan cukup. Alasannya karena menikah itu tujuannya mencari berkah. Maka dari itu menikah itu perlu dibarengi pengetahuan dan bekal yang cukup, sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan keluarga yang berkah dan sejahtera,” tutur Novita.

Dalam kesempatan itu, dia mengajak santri tidak hanya ngaji Al Quran melainkan juga mau mengaji kehidupan. “Ada tanggung jawab kita mengajak teman sebaya kita menjadi generasi harapan Kabupaten Trenggalek. Aktifkan lingkungan kita menjadi lingkungan yang sehat,” ujarnya.

Tugas kita saat ini, tambah dia, tidak hanya dalam lingkup keluarga melainkan juga berjuang untuk lingkungan dan juga Trenggalek. “Ajak para santri bisa menjadi pejuang-pejuang masa kini,” imbaunya.

Novita berharap di Kecamatam Dongko bisa dibuka ruang-ruang diskusi untuk generasi muda. Sehingga diakusi tidak hanya pada ruang-ruang resmi saja, bisa dilakukan sewaktu waktu meskipun di ruang terbuka.

Penggiat perempuan dan anak itu menambahkan, generasi muda punya hak untuk diberikan ruang untuk berpartisipasi aktif dalam menyampaikan pendapat.

Menurutnya, korban kekerasan verbal lebih cenderung tidak berani bersuara melaporkan kekerasan yang dihadapi. Diharapkan dengan adanya fasilitas ruang diskusi mereka berani bersuara.

Novita Hardini juga berharap generasi muda bisa menjadi agen perubahan dengan memanfaatkan dunia digital. (man/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Kesejahteraan Guru Madrasah Terabaikan, Fraksi PDIP DPRD Jember Siap Pasang Badan!

JEMBER – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember siap menjadi garda depan pelindung hak-hak guru madrasah. ...
KRONIK

Tampung Keluhan Petani, Sonny Harap Bulog Tanggung Jawab dan Gerak Cepat

BANYUWANGI – Menyikapi keluhan petani Banyuwangi yang kesulitan menjual gabah ke Bulog, anggota Komisi IV DPR RI, ...
SEMENTARA ITU...

Serahkan Dana Hibah 2025, Ning Ita Tekankan Transparansi dan Kepatuhan Regulasi

MOJOKERTO – Wali Kota Ika Puspitasari mensosialisasikan Paket Regulasi dan Penyerahan Simbolis kepada lembaga ...
KRONIK

Bupati Ipuk Minta Kades Optimalkan DD dan ADD untuk Pembangunan Desa

BANYUWANGI – Di tengah efiensi anggaran pemerintah pusat, Anggaran Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tidak ...
LEGISLATIF

Komisi III DPRD Gresik Gelar Hearing Bahas Pembukaan JPL 11, Ini Hasilnya

GRESIK – Komisi III DPRD Gresik menggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan sejumlah pihak, Kamis (17/4/2025). ...
LEGISLATIF

Komisi A DPRD Magetan Sidak 3 Sekolah Rusak, Suyono Wiling Menilai Dinas Dikpora Tidak Cermat Lakukan Pemetaan

MAGETAN – Komisi A DPRD Magetan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah yang mengalami kerusakan. ...